Kelompok Tani Mangastuti Gatak Panen Perdana Mina Padi

Guna meningkatkan produktivitas petani, di Tahun 2021 ini Balai Besar Perikanan Air Tawar Sukabumi melalui Direktoral Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan menggelontorkan Paket Bantuan Budidaya Sistem Mina Padi kepada Kelompok Tani (Kelomtan) Mangastuti di Padukuhan Gatak Kalurahan Bangunharjo Kapanewon Sewon. 
Pagi ini, dengan disaksikan Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Bantul, Dinas Perikanan dan Kelautan  DIY dan penyuluh pertanian dari Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan, Kelomtan Mangastuti mengawali Panen Perdana Mina Padi dengan diawali Upacara Tradisional Wiwitan yang dipimpin oleh Ketua Adat / Kaum Desa dilanjutkan dengan potong tumpeng dan kembul bujana/makan bareng. Selasa (8/6/2021).
Menurut Ketua Kelompok Tani (Kelomtan) Mangastuti Sarjiman, sistem Mina Padi ini sangat menguntungkan petani diantaranya tanaman padi sangat baik dan subur, tidak ada hama. Mulai hari pertama menanam hingga mencapai umur 22 hari tanaman tumbuh baik walau hanya dengan pemberian pupuk sekali sebelum ditebari ikan.
“ Sesuai arahan dari penyuluh pertanian, pemberian rabuk (pupuk) sekali saja, selanjutnya pemupukan kedua dan ketiga, cukup menggunakan telek (kotoran) ikan, hasilnya sangat bagus. Dari penanaman  bibit hingga memasuki panen memakan waktu selama kurang lebih 3 bulan, “ katanya.
Kelompok Tani Mangastuti dengan anggota 35 orang, mengelola lahan seluas 5 Hektare, dengan Sistem Minapadi, kelomtan ini mendapat bantuan paket Mina Padi sebesar Rp. 200.000.000,- yang diswakelola oleh kelompok petani. Dalam lahan 5 Hektare tersebut ditebar benih ikan Nila Merah sebanyak kurang lebih 1 ton. 
Sekretaris Dinas Pertanian Pangan Perikanan dan Kelauatan Bantul Ir. Suryono, M.Si., mengharapkan Sistem Mina Padi ini sebanyak mungkin dapat diterapkan di Kabupaten Bantul yang memungkinkan, karena dari segi hasil ternyata mendapatkan nilai plus yang berlebih, selain dari padinya petani mendapat produksi yang bagus, ikannya juga bisa dimanfaatkan.
“ Sistem Mina Padi ini ada keuntungan dan perhatian lebih, dengan menggenangnya air di lahan padi ini, tidak ada hama atau serangan Tikus,  hanya memerlukan perawatan ekstra, kelomtan harus guyub rukun menjaga betul, karena juga banyak orang yang iseng mencuri. Selanjutnya untuk mensupport petani, dinas akan melinkkan dengan kementerian, karena kementerian juga ada program bantuan ke Sistem Mina Padi ini, “ terangnya.
Sementara itu, Leobardus Sulistyatmoko, S.PKP. dari Pusat Penyuluh Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan mengatakan, Mina Padi yang di ada Sewon termasuk Mina Padi yang ada di Piyungan, Imogiri, Sedayu, seluas 25 Hektare . Sistem Mina Padi kita menggunakan benih bibit Nila dengan padat tebar 20 – 30 ekor per kilo, harapannya tiap dua bulan panen.
“ Kita tebar benih Bulan Februari 2021, kini kita dah mulai panen, untuk teknis tidak sulit petani Cuma dengan padi kita tambah dengan caren dengan kolam dalam, harapannya nanti ikan mau panen masuk kolam, mempermudah pemeliharaan, mempermudah panen, itu untuk Mina Padinya. Untuk penanganan hama penyakitnya, kita bekerja sama dengan Pengamat Hama tapi pelaksanaannya kita pakai herbal, jadi tidak mengganggu dana man untuk ikannya, “ jelas Sulistyatmoko.
Sistem Mina Padi ini lebih efektif, petani tidak mengadakan penyiangan, pemupukan cuma sekali, jadi kita hemat tenaga untuk dua kali penyiangan dan untuk pemupukan, dan untuk pakan ikan ikan kita memakai pakan yang mengapung 781 – 2, harapannya nanti 781 – 2 itu bisa menambah meningkatkan produksi ikan.

Berbagi:

Pos Terbaru :