Provinsi DIY menjadi Wilayah dengan Presentase Terendah Penanganan Pasien Covid-19 di Rumah Sakit

Bantul - Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih bersama dengan jajaran Forkopimda Kabupaten Bantul serta Sekretaris Daerah berserta asisten dan kepala OPD terkait menghadiri Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di DIY yang diselenggarakan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jend. TNI (purn) Luhut B. Panjaitan secara daring bertempat di Ruang Rapat Mandala Saba Madya Gedung Induk Komplek Pasamsya Bantul, Kamis (29/07).

Menko Marves menyampaikan bahwa DIY menduduki presentase terbanyak kasus covid-19 dengan penanganan di rumah sakit terendah di Jawa-Bali. Pasien positif Covid-19 yang ada di DIY sesuai data yang ada masih banyak yang memilih melakukan isolaso mandiri di rumah. Hal tersebut diduga menjadi penyebab utama tingginya penyebaran covid-19 di wilayah DIY. Hal ini kemudian menjawab mengapa angka kematian yang ada di DIY terhitung tinggi dibandingkan data statistik yang ada di Jawa dan Bali. Harus ada peningkatan kapasitas rumah sakit yang ada di DIY untuk memfasilitasi penanganan penambahan kasus covid-19.

"Pertama untuk menyediakan sekurang-kurangnya 50% ruangan dari setiap RS yang ada di DIY untuk di alokasikan sebagai ruangan penanganan pasien positif Covid-19. Kedua segera mengkomunikasikan segala kekurangan perihal nakes dan alkes kepada Kemenkes untuk segera di ambil tindak lanjut. Ketiga, segera melakukan pengoperasian pusat-pusat Isolasi yang ada oleh pemkab/pemkot/pemprov atau oleh TNI/BNPB, dan secara pararel dilakukan mobilisasi terhadap pasien-pasien isoman yang beresiko tinggi. Keempat, meningkatkan aktivitas testing dan tracing yang di imbangi dengan penanganannya (treatment)." terang Luhut.

Beliau menambahkan bahwa minggu depan akan mengontrol secara langsung ke-DIY untuk melihat progresnya. Faktanya kurang lebih 87% atau sejumlah 28.993 dari 33.253 orang menjalani isoman dan hingga 25 juli 2021 lebih dari 400 pasien Covid-19 meninggal dunia saat menjalani isoman.

Menurut laporan dari segenap kepala rumah sakit yang ada di DIY, mereka sudah menyiapakan ruang yang nantinya di alokasikan untuk menampung pasien terdampak Covid-19. Tidak hanya itu, 53 orang dokter dan 250 nakes juga sudah disiapkan untuk menambah SDM yang dibutuhkan.

Dari rakor hari ini, didapatkan hasil bahwa kurangnya fasilitas infrastruktur rumah sakit harus dikembangkan lagi dan dibantu juga dengan adanya shelter-shelter isolasi terpusat yang sudah dipersiapkan. (uyg)

Berbagi:

Pos Terbaru :