Bupati Bantul, H. Abdul Halim Muslih memimpin rapat koordinasi persiapan interview evaluasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) secara daring bersama dengan OPD terkait bertempat di Ruang Kerja Bupati didampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bantul, Ir. Fenty Yusdayati, MT dan Kepala Bidang Tata Kelola e-Government, Aplikasi Informatika dan Data Statistik Sri Mulyani, S.STP, M.Eng., Senin (30/08).
Kabupaten Bantul telah mendeklarasikan diri sebagai kabupaten dengan rintisan smart city atau kota cerdas. Karenanya, evaluasi secara komprehensif dan berkala penting untuk dilakukan. Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengatakan bahwa terdapat dua unsur penting dalam membangun smart city, yaitu smart government dan smart citizen. “ Rintisan smart city ditopang oleh dua unsur yaitu smart government dan smart citizen. Sebelum mewujudkan Bantul smart city, terlebih dahulu pemerintahan harus cerdas. Jangan sampai kalah cerdas dengan citizen, “ ujarnya.
Kepala Dinas Kominfo Bantul, Ir. Fenty Yusdayati, MT mengatakan bahwa saat ini terdapat penambahan domain dan indikator penilaian untuk mewujudkan smart city. “ Saat ini ada beberapa perubahan kaitannya dengan penambahan domain dan indikator. Domain yang awalnya ada 3, sekarang menjadi 4. Dan indikator yang awalnya 35 menjadi 40, “ terangnya.
Karenanya, Bupati Bantul meminta kepada seluruh OPD terkait harus menjadikan sektor, domain dan indikator penilaian smart city sebagai perhatian utama untuk menyiapkan SDM agar dalam evaluasi yang nantinya akan dilakukan Kementerian PANRB pada 2 September 2021 mendatang. Bupati Bantul juga menginstruksikan kepada seluruh OPD untuk mempersiapkan dengan sebaik-baiknya agar saat penilaian nanti, target mencapai skor atau level SPBE yang tinggi.
Kabupaten Bantul sendiri sudah beberapa tahun melakukan perintisan smart city. Baik berupa software, hardware dan sumber daya manusia, dan monitoring yang terus dilakukan untuk mewujudkan pemerintahan yang efektif dan efisien serta didukung oleh sistem pemerintahan berbasis elektronik. Selain itu, Bupati Bantul telah menyiapkan satu visi dan lima misi. “ Di mana misi pertama adalah mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, efisien, efektif, bebas KKN dengan sasaran terwujudnya pelayanan prima dan bebas KKN. Jadi SPBE digunakan untuk mencapai terwujudnya pemerintahan yang efektif dan efisien dan menghadirkan layanan publik yang prima. Sehingga bagaimana jalannya pemerintahan ini semakin hari semakin paperless, “ imbuhnya.
Sebelumnya, self assessment juga telah dilakukan menghasilkan Indeks SPBU sekitar 3,97 yang berarti sangat baik. Adapun nilai sempurna untuk indeks SPBE berada pada angka lima. (royyan)