Guna mengamankan cukai nasional supaya anggaran pendapatan negara dapat bermanfaat untuk masyarakat, Pemerintah Kabupaten Bantul bersama Bea Cukai DIY menggelar Sosialisasi Gempur Rokok Ilegal oleh Bupati Bantul dan Bea Cukai yang dikemas dengan pentas seni budaya tradisional di Komplek Pasar Seni Gabusan. Sabtu (20/11).
Acara dihadiri oleh Bupati Bantul, Kepala Bagian Administrasi Perekonomian, Panewu Kapanewon Sewon, Kapolsek Sewon, dan Danramil Sewon serta diikuti oleh pelaku usaha ini diawali dengan pentas seni karawitan kelompok Tri Puspitarini dan pentas seni mocopat kelompok Sekar Tamansari.
Dalam pemaparannya, Perwakilan Bea Cukai DIY Joko Santosa menyampaikan Kegiatan Gempur Rokok Ilegal merupakan kegiatan bea cukai yang dilaksanakan di seluruh Indonesia, tujuannya adalah untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat, kepada pedagang, kepada pengedar, dan seluruh masyarakat agar tidak membeli, mengedarkan, atau bahkan ikut berpartisipasi dalam peredaran rokok ilegal yang dapat merugikan negara.
“Cukai ini perlu kita amankan supaya anggaran pendapatan negara bisa bermanfaat untuk masyarakat seluruh Indonesia, supaya tidak ada kebocoran, tidak ada penyimpangan, sehingga masyarakat akan semakin sejahtera,” ujar Joko.
Rokok ilegal yang beredar menurut Joko ada lima macam, yaitu rokok polos tanpa cukai, rokok dengan cukai palsu, rokok dengan cukai bekas, rokok dengan cukai asli namun tidak sesuai peruntukan, dan rokok dengan cukai yang tidak sesuai pabriknya.
Selanjutnya Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih dalam sambutannya menyampaikan ajakan bagi masyarakat, utamanya pedagang dan konsumen untuk berani menolak apabila menerima rokok-rokok yang termasuk dalam rokok ilegal.Pencegahan rokok ilegal ini akan berdampak kepada pendapatan negara, sehingga akan berdampak pula kepada kesejahteraan masyarakat.
Menurut Bupati, penuntasan masalah rokok ilegal ini harus diselesaikan dari hulu ke hilir. "Saya menyerukan kepada produsen rokok ilegal berhentilah memproduksi rokok ilegal, kepada pedagang berhentilah menjual rokok ilegal dan kepada konsumen berhentilah membeli dan mengkonsumsi rokok ilegal, masalah ini harus dituntaskan dari hulu ke hilir tidak bisa hanya di satu titik saja," kata Bupati.
"Indonesia ini merupakan negara yang besar sehingga juga membutuhkan pendapatan yang besar pula, maka selain pendapatan dari pajak dan hasil eksplorasi sumber daya alam, cukai rokok ini juga memiliki peran strategis dalam hal pencukupan pendapatan negara," kata Bupati.
Acara sosialisasi ini diakhiri dengan penampilan Gamelan Nusantara, dari mahasiswa Institut Seni Indonesia yang menampilkan pentas seni musik yang menggabungkan berbagai alat musik dari berbagai daerah di nusantara.