Tiga Sekolah di Bantul Raih Penghargaan Adiwiyata 2021

Penyerahan Penghargaan Adiwiyata mandiri maupun adiwiyta nasional dilaksanakan pada hari ini Jumat (24/12) secara virtual. Penghargaan Adiwiyata merupakan program dari Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya  pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Diharapkan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat dan menghindari dampak lingkungan yang negatif.  

Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul, Ari Budi Santosa menyampaikan apresiasi kepada SMA Negeri 1 Bantul selaku sekolah adiwiyata mandiri, serta kepada SMP 2 Srandakan dan SD Sungapan yang berhasil mendapatkan penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional.

“ Ketiga sekolah adiwiyata ini telah melakukan kegiatan yang pro (berpihak) dengan lingkungan, yang pertama tentang pengelolaan sampah, dan kedua terkait konservasi lingkungan yaitu penghijauan serta ketersediaan sumber air, ”  kata Ari.

Ari berharap sekolah-sekolah di Bantul yang sudah menyandang predikat Adiwiyata itu kedepan harus sudah mulai memproses sampah dari sekolah masing-masing. Mulai dari memilah sampah, yang laku jual bisa dijual, yang organik bisa untuk menjadi pupuk tanaman yang ditanam di sekolah. Sehingga residu yang tersisa tidak banyak.

Selanjutnya Guru SMA Negeri 1 Bantul, Yanti menyampaikan SMA Negeri 1 Bantul telah mendapat penghargaan Adiwiyata Nasional pada 2017 dan setelah berproses pada 2021 ini mencapai level yang lebih tinggi yaitu  mendapat penghargaan Adiwiyata mandiri. Terdapat indikator yang harus dilaksanakan untuk dapat mencapai Adiwiyata Mandiri ini tentang lingkungan hidup dan tentang pengelolaan sampah.  

SMA Negeri 1 Bantul telah menerapkan indikator tersebut dalam 5 Kata yang disingkat SEKAM, yaitu sampah, energi, keragaman hayati, air dan makanan. Kelima hal tersebut diintegrasikan dalam pembelajaran, dan dilakukan pembiasaan pada anak-anak di sekolah. " Dan untuk masa pandemi ini anak melakukannya dari rumah, seperti memilah sampah, menyapu halaman, melakukan pengomposan secara sederhana, serta kampanye atau ajakan kebaikan melalui virtual, kegiatan - kegiatan tersebut diharapkan menjadikan siswa peduli dan berbudaya lingkungan, " pungkas Yanti.
 

Berbagi:

Pos Terbaru :