Nonton Bareng Film 1831 Hadeging Praja Bantul, Sebuah Motivasi untuk Lebih Mencintai Bantul

Jogja-Setelah tayang perdana pada 18 Desember 2021 lalu, Forum Komunikasi Ketoprak Bantul (FKKB) bersama Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul kembali menggelar Meet and Greet dan Nonton Bareng Film 1831 Hadeging Praja di Bioskop CGV Cinemas Transmart Maguwo. (30/21)

Dalam acara Meet and Greet kali ini tak hanya dihadiri oleh para pemeran dan crew produksi, namun juga dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo bersama istrinya.

Film yang disutradara oleh tiga tokoh dengan latar belakang berbeda yakni Antonius J Haryono dalam bidang film, Bayu Nur Seto dalalm bidang ketoprak, dan Anggung Kidung Pinurbo dibidang sinema ketoprak. Menjadi film pertama berkonsep Sinema Kethoprak yang tayang dibioskop, dengan mengangkat cerita tentang berdirinya Kota Bantul pada 1831 dengan bupati pertama KRT Mangun negoro. Kisah perjuangan dan pengorbanan Pangeran Diponegoro bersama para pengikutnya dalam melawan penjajahan.

Salah satu sutradara, Bayu Nur Seto mengatakan bahwa ide pembuatan film ini muncul dimasa pandemi tahun pertama, dimana saat itu para seniman kethoprak tidak bisa berkarya sehingga terpikir untuk membuat sebuah karya sinema kethoprak.

“Kemudian hasil karya itu kami sampaikan ke Dinas Kebudayaan kepada bapak Kepala Dinas Pak Nugroho, dari beliau misrasni itu kemudian timbul ide gagasan dari Bapak Kepala Dinas kita diberi tugas untuk membuat film berdirinya Kabupaten Bantul.” Imbuh Bayu.

Penggarapan film ini diakui oleh Anggung Kidung Pinurbo sebagai Sutradara bidang Sineprak mengalami kesulitan dibeberapa faktor, diantaranya karena harus mengubah panggung menjadi film yang harus mengubah beberapa hal.

“waktu di panggung ada jarak antara penonton dengan pemain, sedangkan waktu difilm ini sendiri pastinya ekspresi akan lebih kelihatan. Jadi para pemain dituntut untuk lebih ekspresif melihatkan ekspresinya ketika sedih ketika bahagia akan lebih ditonjolkan. Kemudian dialog-dialog yang biasanya dipanggung itu kuat dengan dialog, sedangkan disinema kethoprak ini dialog-dialog dikurangi.”  terang Anggung

Film dengan durasi 90 menit ini mendapat apresiasi langsung dari Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo yang menyambut antusias dengan hadirnya film ini. Kedepannya diharapkan film ini dapat disaksikan oleh anak-anak Bantul sebagai bagian untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta kepada bantul sehingga tahu sejarah berdirinya Kabupaten Bantul

“Saya terharu dengan penayangan sineprak tadi, bahwa didalam film itu digambarkan ada semangat kepahlawanan yang sangat tinggi kemudian ada dokumenternya yang sangat bagus, kemudian disitu sudah ada nuansa kecerdasan bagaimana melihat potensi wilayah Kabupaten Bantul pada saat itu dengan mengolah satu tata kelola pertanian yang sangat baik.” Terang Joko.

Film ini juga memberikan sebuah motivasi untuk lebih mencintai bantul secara sungguh-sungguh, karena dalam film ini dikisahkan bagaimana sejarah berdirinya Kabupaten Bantul dengan penuh perjuangan, tidak hanya dalam konteks perang namun juga strategi luar biasa yang dilakukan oleh KRT Mangunngara.-sur
 

  

Berbagi:

Pos Terbaru :