Kabupaten Bantul sebagai kabupaten penyangga ketersediaan pangan nasional (food estate) terus berupaya meningkatkan inovasi dalam pertanian. Tidak hanya padi,namun juga komoditi yang lain, salah satunya buah-buahan.
Minggu siang (20/02) dilaksanakan penanaman perdana budidaya pertanian organik tanaman buah jambu kristal dan pepaya calina, di RT 04 Padukuhan Srunggo 2, Selopamioro, Imogiri, Bantul. Kegiatan ini adalah bentuk kerjasama kelompok tani dengan Gerakan Tanah Sehat (GTS).
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, berkesempatan hadir pada acara tersebut. Dalam sambutannya, dirinya menjelaskan bahwa Kabupaten Bantul saat ini memiliki total lahan pertanian berupa sawah seluas 14.000 hektar. Sementara total lahan pekarangannya mencapai 20.000 hektar. Harapannya lahan pekarangan ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk budidaya dengan cara-cara yang baru agar menghasilkan.
"Pertanian itu adalah ilmu alam, ada temuan-temuan baru, kita tidak bisa membudidayakan pertanian dengan cara lama yang ketinggalan jaman, ada penelitian, ada temuan baru, yang jika diterapkan hasilnya lebih bagus", terang Abdul Halim Muslih.
Pertanian menjadi sektor yang menjanjikan di masa depan dibuktikan dengan kondisi pandemi saat ini sektor inilah yang bertahan dengan pertumbuhan positif di angka 4%. Oleh karena itu Abdul Halim Muslih mengajak kepada petani agar terbuka menerima inovasi baru sebagai langkah optimalisasi hasil pertanian di Kabupaten Bantul untuk krsejahteraan petani.