Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Bantul beri penghargaan ke sejumlah wanita yang memiliki kepedulian besar terhadap lingkungan dalam penganugerahan The Inspiring Woman 2022 di Pendopo Manggala Parasamya II hari ini (21/4). Dari sekian peserta yang dinilai, nama Tuminah muncul sebagai juara pertama. Berkat pengelolaan sampah yang apik, selain menyandang gelar juara, Tuminah juga berhak melaju ke tingkat Provinsi untuk peroleh penghargaan lain.
Penghargaan The Inspiring Woman 2022 ini merupakan salah satu rangkaian acara Peringatan Hari Kartini yang diinisiasi oleh GOW tahun ini. Ketua GOW, Dra. Titi Pratiwi Riyantono mengatakan dipilihnya isu lingkungan karena ingin menunjukkan banyak wanita dan ibu-ibu yang memiliki kepedulian besar terhadap lingkungan.
“Ada banyak ibu-ibu yang punya kemauan dan kemampuan di bidang lingkungan. Ini juga selaras dengan Kabupaten Bantul yang mencanangkan Bantul Bebas Sampah pada 2025 mendatang,” tambahnya.
Apa yang dilakukan GOW hanya sebagian kecil dari upaya untuk mewujudkan emansipasi wanita seperti yang dicita-citakan oleh R.A. Kartini. Wanita Indonesia perlu terus berjuang sebab masih ada banyak tantangan dalam pemberdayaan wanita Indonesia agar dapat berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Tantangan itu antara lain masih adanya diskriminasi serta pandangan miring terhadap kaum hawa.
Fenomena ini, menurut Titi Pratiwi Riyantono, harus dijadikan momen bagi wanita Indonesia untuk tidak berpangku tangan. Kaum wanita harus mau memberdayakan diri dan berkiprah, sehingga dapat menjadi contoh bagi wanita lain tanpa meninggalkan kodrat sebagai wanita. Apalagi, kini muncul banyak tokoh pemimpin wanita yang bisa dijadikan motivasi untuk terus bergerak.
Hadir di acara yang sama, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Drs. Didik Warsito mengamini bahwa Peringatan Hari Kartini bisa dijadikan momentum mengenang nilai-nilai perjuangan Kartini. Nilai-nilai haruslah menjadi penyemangat wanita untuk berkontribusi bagi pembangunan bangsa. Tak perlu muluk-muluk. Tindakan ini bisa dimulai dari tingkat keluarga.
“Wanita Indonesia harus bisa jadi wanita dan ibu yang sehat. Karena dari keluarga yang sehat, akan muncul pula masyarakat yang yang baik dan berkualitas,” ungkapnya.