Sinau Bareng Water Rescue, Ciptakan Relawan yang Tangguh dan Handal

SAR DIY menggelar Sinau Bareng Water Rescue bersama TNI AL yang diikuti oleh SAR DIY Kompi Mahakarta DIY di Posal Samas, Laguna Pengklik, Samas Bantul. (15/05/2022)

Tempat tersebut dipilih dengan alasan Kabupaten Bantul merupakan daerah yang dikelilingi oleh perairan sungai maupun laut sehingga berpotensi besar terjadi musibah kecelakaan air.

Pelatihan yang dilaksanakan selama satu hari ini diikuti oleh 120 peserta yang berasal dari distrik Bantul, Gunungkidul, Sleman, dan SAR Kompi Mahakarta. Dipilihnya Laguna Pengklik Samas agar objek wisata ini lebih dikenal oleh masyarakat. Selain itu karena terdapat area pasang yang memungkinkan peserta untuk mendalami pelatihan penyelamatan pada area pasang surut. Materi pelatihan meliputi pertolongan dan evakuasi korban tenggelam, serta ketangkasan ketika perahu terbalik karena ombak. 

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menyampaikan terimakasih dan apresiasi atas terselenggaranya acara ini. Dengan adanya pelatihan ini, beliau berharap agar para peserta dapat memiliki kemampuan dan kompetensi yang semakin baik untuk melakukan penanggulangan bencana kecelakaan dan kemanusiaan.

“Bantul memiliki potensi bencana kecelakaan air yang besar, sehingga diperlukan sumber daya manusia yang handal, tangguh, dan tanggap, jika terjadi kecelakaan air,” tutur bupati. 

Sementara itu, Komandan Lanal Yogyakarta, Letkol Agus Sulistyo Budi, M.M., mengucapkan terimakasih karena Lanal Yogyakarta telah dilibatkan dalam pelatihan water rescue. Beliau berharap agar pelatihan ini bisa menciptakan relawan yang tangguh, cerdas, dan ikhlas serta semakin meningkatkan sinergi yang baik antara Kompi Mahakarta, SAR DIY, Lanal Jogja, dan seluruh peserta sinau bareng. 

“Selamat kepada para peserta, semoga bisa menambah pengetahuan dan kemampuan dalam bidang water rescue sehingga dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam melaksanakan pertolongan di air dan mengerti tahapan dalam mempermudah menolong korban karena banyak terjadi kasus, keselamatan penolong akan terancam karena keterbatasan pengetahuan penolong,” pungkas Agus.

Berbagi:

Pos Terbaru :