Ternyata roh atau semangat kebangkitan itu tidak sebatas pada diri para pejabat atau pegawai selaku fasilitator maupun motivator saja, namun telah pula menjadi roh atau spirit bagi masyarakat Bantul pada umunya secara mandiri untuk bangkit dari keterpurukan akibat puing-puing gempa bahkan karya lokalnya mampu berprestasi hingga diakui oleh dunia dengan memperoleh penghargaan rekor MURI ( Museum Rekor Dunia Indoensia ).
Menurut Kepala Kantor Humas dan Informasi Kabupaten Bantul Sunarto, SH MM masyarakat Kabupaten Bantul selama tahun 2007 berhasil mencatatkan 5 rekor MURI. Kelima rekor MURI itu masing-masing pertama, membantik tulis sepanjang 2 Km yang dilakukan oleh sekitar 1.000 warga desa Giriloyo, Imogiri dari anak-anak sampai ibu-ibu pada tanggal 27 Mei 2007 menandai refleksi satu tahun gempa serta bangkitnya industri kerajinan batik di Imogiri pada khususnya.
Kedua, pembuatan Topeng Panji Batik Kayu Terbesar dengan ukuran tinggi 3,5 meter dan lebar 2,5 meter karya perajin batik kayu Kemiskidi dari Krebet Sendangsari, Pajangan bekerjasama dengan Panitia Bantul Ekspo Tahun 2007 yang digelar di Pasar Seni Gabusan. Ketiga, pembuatan Tambir Raksasa menghabiskan bambu 90 batang oleh warga dusun Krebet, Karangtengah,Wukirsari, Imogiri. Pembuatannya memakan waktu selama dua minggu dengan ukuran tambir berdiameter 10 meter keliling 13,4 meter berasal dari bahan bambu pilihan serta menghabiskan tali plastik tak kurang dari 200 meter.
Keempat, demo penerbangan pesawat Glider ( pesawat kecil yang terbuat dari kayu balsa ) terbanyak dengan 432 pesawat Glider di Pantai Depok, Parangtritis pada tanggal 9 September 2007 dalam rangkaian acara JAS ( Jogja Air Show ) yang diramaikan pula dengan demo terbang dari TNI AU, demo aeromodeling, paramotor, serta pameran kedirgantaraan.
Kelima, Rekor MURI untuk lomba masak ikan gurameh dengan peserta terbanyak yaitu terdiri 3.087 kelompok sepanjang 3,2 Km di Jl. Parangtritis yang diselenggarakan oleh TP PKK Kabupaten Bantul diketuai ny.Hj Ida Idham Samawi bekerjasama dengan Pertina Kabupaten Bantul pada tanggal 10 November 2007.
"Penghargaan sebagai pemecah rekor MURI tersebut benar-benar membuktikan dari keberhasilan upaya pemberdayaan serta kebangkitan masyarakat Bantul pasca gempa bumi. Yang tentu saja selain amat membanggakan, juga perlu terus ditumbuhkembangkan dalam meraih prestasi-prestasi lainnya di masa akan datang," tandas Sunarto, SH MM. (adm)
