Sektor pertanian menjadi salah satu sektor unggulan sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kabupaten Bantul, oleh karenanya Pemerintah Kabupaten Bantul terus berupaya memberikan dukungan khususnya dalam kegiatan pembinaan dan pemberdayaan pelaku sektor pertanian. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul melaksanakan Pengukuhan Asosiasi Petani Milenial dan Pemantapan Perhiptani, pada Rabu (8/06), berlokasi di Aula Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul.
Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo menerangkan bahwa guna meningkatkan nilai tambah dan daya saing pada sektor pertanian, membutuhkan sinergi dan kerjasama dari para pemangku kepentingan. “Komponen yang diharapkan berperan aktif dalam sektor pertanian dapat berkontribusi melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguatan kelembagaan, dan pengawasan proses produksi hingga pengelolaan pasca panen”, imbuhnya.
Sementara itu Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menjelaskan bahwa saat ini sektor pertanian menghadapi dua isu besar yakni terkait regenerasi sumberdaya manusia pertanian dan transformasi teknologi pertanian. Melalui hadirnya petani milenial ini diharapkan menjadi solusi dari dua isu besar yang banyak dikhawatirkan.
“Transfomasi pertanian kita saat ini tidak bisa ditawar, dari paradigma pertanian tradisional menuju pertanian komersial dengan teknologi. Saya yakin dengan hadirnya petani milenial yang lebih terbuka, transformasi pertanian di Bantul akan mampu dijalankan. Saya percaya teman-teman milenial ini akan mampu menciptakan inovasi baru”, ungkap Halim.
Berdasarkan data dari DKPP, Bantul saat ini memiliki 1250 petani milenial baik yang bergerak dalam sektor pertanian pangan, holtikultura, termasuk peternakan. Sampai saat ini sektor pertanian masih menjadi mata pencaharian yang dominan dari masyarakat Bantul. Oleh karenanya upaya untuk mengembangkan sektor pertanian ini turut andil dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.