Filosofi Keris sebagai Peneguhan Jati Diri Bangsa

Pemerintah Kabupaten Bantul melalui dinas Kebudayaan mengadakan Internalisasi Tata Nilai dengan tema Makna Filosofi Keris sebagai Peneguhan Jati Diri Bangsa di Ruang Rama Sinta Meeting Room Lt. 8 KJ Hotel Yogyakarta pada hari Selasa (19/07). 

Dalam laporan penyelenggaranya Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Bantul Nugroho Eko Setyanto, S.Sos., M.M., menyampaikan bahwa keris merupakan salah satu bagian budaya bangsa yang sudah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh Unesco. Ini merupakan pengakuan dari dunia internasional bahwa keris itu wujud budaya yang adiluhung. Dan kita sebagai pewaris budaya ini sudah selayaknya mengkaji, memelihara, dan mengembangkan keris ini sebagai salah satu karya budaya yang adilihung ini.

“Pada kesempatan ini kita akan melihat keris sebagai warisan budaya mengandung nilai-nilai tinggi, mulai dari teknik pembuatan, pengguanaan dan filosofinya, sehingga kita dapat memahami bahwa kita harus melestarikan budaya adilihung ini,” ucap Nugroho.

Selanjutnya Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo menyampaikan kegiatan ini merupakan bentuk loyalitas kepada budaya Yogyakarta. 
“Saya apresiasi atas diselenggarakan acara ini. kegiatan ini merupakan bentuk loyalitas kepada budaya Yogyakarta. Harapannya peserta mengerti makna keris dan menjadikan perilaku kita sebagai masyarakat DIY menjadi istimewa,” tutur Joko.


 

Berbagi:

Pos Terbaru :