Nostalgia Jajanan Lama di Pasar Lawas Mataram

Bantul sebagai poros peradaban Mataram Islam memiliki banyak peninggalan, salah satunya kuliner. Mengenang kejayaan Mataram Islam di Kotagedhe, digelar kegiatan Pasar Lawas Mataram. Pembukaan dilaksanakan Jumat malam (26/8) oleh Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih. Acara yang digelar selama tiga hari hingga Minggu (28/8) ini berlokasi di Halaman Masjid Mataram Kotagedhe.

Halim memberikan apresiasinya kepada masyarakat Jagalan, karena kekompakan dan semangat gotong royongnya, acara Pasar Lawas Mataram dapat digelar dengan meriah. Acara ini juga dipandangnya  sebagai wujud pelestarian budaya adilihung.

"Inilah kebudayana yang diwariskan leluhur kita. Saya menyaksikan warga Jagalan yang luar biasa ini telah menunjukkan identitasnya sebagai warga Ngayogyakarta Hadiningrat yang memiliki budaya adiluhung," ungakapnya.

Meski sempat tertunda akibat pandemi, tahun ini Pasar Lawas Mataram dapat digelar untuk kelima kalinya. Gono Santoso, Lurah Jagalan, menyebutkan, sejumlah 40 gubuk lapak tahun ini disiapkan. Jumlah ini meningkat dari penyelenggaraan sebelumnya yang hanya 30 gubuk. Antusiasme masyarakat cukup tinggi dibuktikan dengan transaksi pada penyelenggaraan sebelumnya yang mencapai ratusan juta rupiah.

"Acara ini digelar esensinya yang paling utama adalah untuk pemberdayaan masyaraka. Pemberdayaan itu harus dirasakan oleh masyarakat," terangnya.  

Pedagang mulai menjajakan aneka jajanan lawasan, seperti ronde, aneka jenang, gudeg, bakmi lethek, adrem, klepon, cenil, dan lain sebagainya, dari pukul 10 pagi hingga 10 malam. Selain pengunjung diajak bernostalgia dengan sajian kuliner lawasan, mereka bisa menikmati aneka pentas seni di panggung utama, seperti orkes, karawitan, dan tari tradisional.

Berbagi:

Pos Terbaru :