Dinas Sosial Kabupaten Bantul bekerjasama dengan Balai Penyelenggara Jaminan Kesehatan Sosial (BPJKS) DIY meluncurkan inovasi layanan terintegrasi Gadis Manis di Aula Pemda Manding, Kamis (15/9).
Gadis Manis yang merupakan akronim dari Menjaga Disabilitas Bermasalah Kronis adalah layanan terintegrasi yang memungkinkan penyandang disabilitas mendapat layanan kesehatan secara komprehensif atau menyeluruh di satu tempat.
Bentuk integrasi ini adalah integrasi jamkesus (jaminan kesehatan khusus) terpadu berupa layanan dokter umum, dokter spesialis rehabilitasi medik, identifikasi alat bantu, pemeriksaan TORCH, vaksinasi, serta homecare.
Kepala Balai Penyelenggara Jamkesos DIY, Henny Aprita menambahkan, layanan homecare yang nanti dilakukan oleh puskesmas atau dokter keluarga tak hanya sekedar perawatan di rumah, tapi juga edukasi agar bisa merawat luka secara mandiri.
“Hari ini juga akan dilakukan identifikasi apakah ada kasus dekubitus atau luka yang memang perlu layanan homecare. Ini untuk memudahkan penyandang disabilitas tanpa perlu pergi ke rumah sakit. Tujuan homecare juga tidak hanya perawatan saja. Tapi sekaligus edukasi pada keluarga agar bisa merawat luka secara mandiri,” ungkap Henny.
Sementara itu, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Bantul, Tatik Windari mengungkapkan layanan terintegrasi ini juga memudahkan penyandang disabilitas mendapatkan alat bantu yang adaptif. Sebab, alat bantu konvensional yang beredar selama ini tidak semua dapat memenuhi kebutuhan penyandang disabilitas.
“Setiap penyandang disabilitas punya kebutuhan yang berbeda-beda. Seperti kursi roda atau sepatu AFO misalnya, ukuran dan kebutuhan setiap orang berbeda. Oleh sebab itu hari ini kita juga akan lakukan pengukuran agar teman-teman difabel dapat memiliki alat bantu yang sesuai kebutuhan mereka,” pungkasnya.