Peresmian Museum Muhammadiyah, Langkah Pengabadian Jejak Sejarah Muhammadiyah

Museum Muhammadiyah yang merupakan inisiasi dari Prof. Dr. Haedar Nashir dan Prof. Dr. Muhadjir Effendy pada tahun 2018 akhirnya diresmikan Senin pagi (14/11/22), di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.

Kegiatan peresmian ini dihadiri oleh Abdul Halim Muslih selaku Bupati Bantul, Dr. Muchlas, M.T selaku Rektor UAD sekaligus Ketua Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P selaku Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, jajaran pimpinan pusat Aisiyah, serta Forkopimda DIY.

Dalam sambutannya, rektor UAD sekaligus ketua pembangunan Museum Muhammadiyah, Dr. Muchlas, M.T mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembangunan Museum Muhammadiyah.

"Atas kepercayaan yang telah diberikan, kami meneguhkan komitmen untuk terus merawat aset Muhammadiyah ini dan terus mengembangkan serta mengelolanya secara profesional," ujar Muchlas.

Muchlas menambahkan bahwa museum yang dibangun atas bantuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI ini juga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan persyarikatan dan menjadikan museum sebagai media memajukan peradaban semesta.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy menyampaikan harapan agar Museum Muhammadiyah bisa menjadi titik tolak dan refleksi Muhammadiyah di masa depan.

"Mudah-mudahan museum ini betul-betul menjadi titik tolak kita untuk menuju Muhammadiyah yang lebih memasadepankan serta menengok ke belakang sebentar untuk melihat ke depan yang lebih jauh," pesan Muhadjir.

Dalam kesempatan yang sama, Haedar menyatakan kesetujuannya bahwa museum bukan hanya berbicara tentang masa lampau, tetapi juga proyeksi ke masa depan. Haedar berharap kepada seluruh keluarga besar persyarikatan agar memanfaatkan Museum Muhammadiyah sebagai kunci pembuka sejarah dan sekaligus menjadi proyeksi Muhammadiyah ke depan dari pelajaran sejarah yang dapat diperoleh di Museum Muhammadiyah.

"Ajakan saya pertama pada seluruh pimpinan wilayah daerah sampai cabang dan ranting yang punya situs penting terutama dari generasi Muhammadiyah awal itu bisa terus berkomunikasi dengan UAD, dengan MPI terutama, agar bisa melengkapi isi museum ini," tegas Haedar.

Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia yang didampingi oleh Rektor UAD, Pimpinan Pusat Muhammadiyah, serta Bupati Bantul.

Berbagi:

Pos Terbaru :