SME X 2022, Upaya Tingkatkan Ekspor UKM

Sebagai upaya membantu UKM agar dapat menembus pasar ekspor, dilaksanakan SME X 2022 The Excellence Craftmanship of Indonesia di Atrium Pakuwon Mall Yogyakarta, Kamis (8/12/2022). 

Acara yang digelar selama lima hari, dari tanggal 7 hingga 11 Desember 2022 ini diikuti oleh 13 kluster yang masing-masing terdiri dari 30 UKM, sehingga total partisipan SME X 2022 ini sebanyak 390 UKM. Selain itu juga ada 13 agregator dan 3 usaha besar. Kegiatan terdiri dari talkshow, produk review, seminar ekspor, klinik desain, dan kampus UKM. 

Asisten Deputi Pembiayaan dan Investasi Kementerian Koperasi dan UKM, Temmy Satya Permana dalam laporannya mengatakan bahwa acara ini merupakan salah satu upaya Kemenkop UKM untuk membantu UKM agar dapat menembus pasar ekspor dengan mendorong UKM melakukan kemitraan dengan usaha besar dan agregator guna meningkatkan kapasitas SDM UKM. 

“Selain memberikan pengetahuan dan pengalaman tentang produk review, proses produksi, produk pricing, eksport dokumen, branding, capacity building, dan tips ekspor, SME Excellence juga untuk mendorong sinergitas dan kolaborasi antar pelaku UKM, dan antara UKM dengan agregator agar pelaku UKM mampu menciptakan produk-produk yang dapat bersaing dan diterima pasar global,” kata Temmy. 

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi yang membacakan sambutan Gubernur DIY, menuturkan bahwa UKM harus mempunyai semangat agar berbagai peluang dapat disambut dan mendapatkan benefit. Di sisi lain, kita memahami bahwa tantangan terbesar UKM di Indonesia adalah proses transformasi menuju ekosistem UKM yang menghasilkan produk berkualitas, selaras dengan tuntutan revolusi industri 4.0 sekaligus menjadi UKM yang tangguh dan adaptif terhadap berbagai krisis. 

“Adapun upgrading UKM dapat ditempuh melalui peningkatan kemitraan usaha mikro kecil dan usaha menengah besar, peningkatan kapasitas usaha dan akses pembiayaan bagi wirausaha, peningkatan penciptaan peluang usaha dan start up, serta optimalisasi pemanfaatan teknologi digital. Dunia bisnis saat ini harus menempati kompetisi dan memprioritaskan kolaborasi untuk mengupayakan UKM naik kelas di era tatanan baru,” tutur Srie. 

Deputi Bidang UKM, Hanung Harimba Rachman, dalam sambutannya mengucapkan terimakasih dan apresiasi kolaborasi kepada semua pihak yang membantu pelaksanaan kegiatan ini. 

“Salah satu yang dipilih untuk peningkatan ekspor adalah industri kreatif, sub sektornya furnitur dan home dekor karena terdapat paling banyak UKM di dalamnya dan nilai tambahnya cukup tinggi, serta kita mempunyai genetik yang cukup kuat di sektor tersebut karena mempunyai kreatifitas,” pungkas Hanung.


 

Berbagi:

Pos Terbaru :