SPAMDES dan SPALD di 15 Kalurahan, Bantu Masyarakat Dapat Air Sehat

Peningkatan derajat kesehatan masyarakat menjadi salah satu tugas pemerintah daerah. Salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan adalah kualitas air yang dikonsumsi maupun dimanfaatkan masyarakat untuk kegiatan sehari-hari. Masyarakat tujuh kalurahan di Kabupaten Bantul kini tak perlu risau pada hal tersebut karena telah adanya Sistem Penyediaan Air Minum Perdesaan (SPAMDES). Tujuh wilayah kalurahan yang mendapatkan manfaat SPAMDES yakni, Selopamioro, Caturharjo, Srigading, Bangunjiwo, Sendangsari, Seloharjo, dan Srimartani. 

Pembangunan SPAMDES diprakarsai oleh Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Bantul. Program yang dibiayai melalui dana alokasi khusus (DAK) ini bernilai lebih dari 2,7 miliar rupiah. Proyek SPAMDES di tujuh kalurahan ini, targetnya diharapkan mampu memberikan layanan 548 sambungan rumah. 

Selain SPAMDES, pembangunan sarana sanitasi yakni Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) juga menjadi proyek prioritas yang dikerjakan oleh Pemkab Bantul. Hingga akhir tahun 2022, proyek pembangunan SPALD berhasil diselesaikan dengan nilai proyek lebih dari 3,8 miliar rupiah. Keberadaan proyek sanitasi di delapan kalurahan ini ditargetkan melayani 408 sambungan rumah.

Kepala DPUPKP Bantul Aris Suharyanta, S.Sos., M.M., mengatakan bahwa proyek pembangunan ini dilaksanakan dengan pengadaan barang dan jasa swakelola yang dikerjakan oleh kelompok swadaya masyarakat yang ditetapkan oleh SK Lurah di masing-masing lokasi penerima program. Adapun proses pengerjaan proyek dilakukan dari Maret sampai November 2022. 

“Pelaksanaan program pembangunan SPAMDES dan SPALD dinyatakan mampu melampui target yang ditetapkan di DPA, realisasi output SPAMDES total 617 sambungan rumah sementara SPALD mencapai 445 sambungan rumah, sehingga mampu memberi layanan yang lebih luas kepada masyarakat,“ ungkap Aris.  

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, menyoroti permasalahan air bersih dan sanitasi sebagai hal krusial yang harus segera ditangani, terlebih di wilayah-wilayah kapanewon dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Jika tidak ditangani dengan tepat maka akan menyebabkan pencemaran sumber air yang bisa berdampak pada kualitas kesehatan masyarakat yang mengonsumsinya. Oleh karena itu keberadaan SPAMDES maupun SPALD memegang peranan penting dalam hal ini. (Am)

 

Berbagi:

Pos Terbaru :