Penyalahgunaan barang-barang Narkoba (Narkotika, Psikotropika, dan Obat-obatan Terlarang) makin marak terjadi saat ini. Penyimpangan perilaku generasi muda yang eksplosif dapat mengancam kelangsungan hidup bangsa ini di masa depan. Hal dikarenakan pemuda sebagai generasi yang peduli terhadap kesuksesan bangsa, cenderung semakin banyak mengonsumsi zat-zat yang membuat saraf ketagihan. Sasaran peredaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja.
Maka dari itu, Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Kabupaten Bantul menggelar acara bertemakan Akselerasi War On Drugs dengan tujuan memberikan beberapa informasi untuk perangi narkoba, Kamis (29/12/2022). Sesuai dengan tagline yang digaungkan yaitu War on Drugs, Never Let Up, upaya memerangi narkoba ini sudah mulai berjalan di berbagai bidang. Serta dengan membawa empat strategi yang akan dilakukan dalam upaya ini, yaitu Soft Power Approach, Hard Power Approach, Smart Power Approach, dan Cooperation.
“Narkoba itu memang harus diperangi terus-menerus. Di Bantul sendiri, kami menggencarkan BAWANA atau Bantul Lawan Narkoba. Selain itu, ada banyak strategi yang dilakukan dalam rangka mengkampanyekan War on Drugs, Never Let Up,” ujar Kepala BNNK Bantul, Arfin Munajah.
Memulai dengan strategi pertama yaitu Soft Power Approach, yakni strategi untuk pencegahan yang dilaksanakan berupa informasi dan edukasi melalui penyuluhan P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika). Beranjak ke strategi kedua, yaitu Hard Power Approach dengan melakukan upaya pemberantasan jaringan sindikat narkotika selama tahun 2022. Dari pihak Team Assesmen Terpadu (TAT) BNNK Kabupaten Bantul menargetkan dalam satu tahun terealisir 6 orang dalam setahun.
Selanjutnya, strategi ketiga yaitu Smart Power Approach adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam pelaksanaan tugas seperti E-Mindik (Administrasi Penyidikan). Yang terakhir, strategi Cooperation adalah dengan menjalin kerjasama bersama instansi pemerintah dan komponen masyarakat. Tak lupa dengan segala hambatan dan tantangan yang ada, salah satunya peredaran narkotika jenis baru atan new psychoactive substances (NPS) yang masih marak. Dengan adanya tantangan yang semakin kompleks, perlu adanya pengembangan strategi serta sumber daya manusia. (Ag)