Pembangunan infrastruktur yang terus digalakkan seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat membawa pengaruh besar bagi lingkungan hidup terutama di Kabupaten Bantul. Tidak memungkiri bahwa pembangunan yang dilakukan membawa sifat destruktif, oleh karena itu perlu adanya keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan hidup, sehingga diharapkan dampak kerusakan lingkungan hidup dari pembangunan dapat diminimalkan.
Salah satu bentuk pelestarian lingkungan hidup adalah kegiatan reboisasi atau penghijauan kembali dengan penanaman pohon. Langkah strategis ini dilakukan oleh salah satu organisasi masyarakat di Kabupaten Bantul yang menamai dirinya sebagai Tanam Lestari. Memiliki basis kantor di Kapanewon Bambanglipuro, Tanam Mandiri, membudidayakan beraneka tanaman untuk kemudian ditanam di lahan-lahan tandus di Kabupaten Bantul.
Seperti Pada Minggu (8/01/2023), organisasi ini menggelar penanaman pohon di Kawasan Wisata Banjaran, Guwosari, Pajangan. Ketua Tanam Lestari, Kusdiono, menyampaikan, bahwa pihaknya telah menyiapkan 300 bibit tanaman untuk menghijaukan kawasan wisata tersebut. “Jenisnya kami seimbangkan antara tanaman buah dan tanaman penghijau lainnya, karena nantinya lokasi ini akan dijadikan ekowisata, sehingga diharapkan bisa mendukung” imbuhnya.
Berdiri sejak lima tahun lalu, Tanam Lestari sudah menggelar berbagai agenda penanaman di Bantul, diantaranya di Mangunan, Bambanglipuro, serta Guwosari. Kedepan Kusdiono bersama 69 personil lainnya memiliki program untuk memperluas jangkauan penghijauan mereka di seluruh Kapanewon di Kabupaten Bantul melalui kerjasama dengan pihak-pihak terkait.
Menanggapi kegiatan positif ini, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, memberikan apresiasinya. Menurut Halim, hadirnya organisasi swadaya masyarakat yang bergerak di bidang lingkungan hidup ini sangat membantu pemerintah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. “Menanam pohon ini menjadi salah satu cara untuk ibaratnya mengerem kiamat, karena pohon memiliki banyak fungsi diantaranya menjamin ketersediaan oksigen dan menjaga air di dalam tanah” ungkap Halim.
Pihaknya berharap kegiatan semacam ini dapat ditularkan kepada masyarakat luas khususnya di Kabupaten Bantul. Karena kelestarian lingkungan hidup ini menjadi tanggung jawab bersama, demi kesejahteraan hidup anak cucu di masa mendatang. (Am)