Puluhan tahun, Krebet tersohor dengan produk kerajinan batik kayunya. Potensi tersebut juga berhasil menghantarkan Krebet dan Bantul tersohor di tingkat nasional maupun internasional dengan berbagai prestasi yang diraih. Namun sangat disayangkan, ekosistem ekonomi yang sehat dari sektor kerajinan di Krebet mengalami masa kritis karena hantaman pandemi covid-19.
Terhimpit keadaan, para pengrajin batik kayu di krebet yang dulunya mencapai lebih dari 400 orang terpaksa banting setir alih profesi. Saat ini hanya puluhan pengrajin yang masih bertahan dengan profesinya.
Meski begitu kondisi ini tak lantas membuat warga di Krebet meninggalkan tradisi mereka. Salah satunya merti dusun, kegiatan ini masih rutin dilaksanakan. Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo, menerangkan bahwa Merti Dusun Krebet menjadi tradisi yang ada sejak tahun 1948, artinya sudah lebih dari 70 tahun.
"Pemerintah Kabupaten Bantul memberikan apresiasi karena masyarakat Krebet turut berkontribusi menyukseskan program Kabupaten Bantul terutama dalam pelestarian kebudayaan," ungkap Joko.
Panewu Pajangan, Anjar Arintaka Putra, S.Sos., MM, menaruh harapan besar agar momen ini dapat dimaknai menjadi semangat warga masyarakat Krebet untuk bangkit dan pulih pasca pandemi guna melanjutkan kembali andalan yang sudah dibangun sedari dulu.