Hal tersebut ditegaskan Ka BKK PP dan KB Kabupaten Bantul Drs Joko Sulasno Nimpuno Kamis ( 28/8 ) siang didepan peserta Review/penelaahan program KB Nasional Kabupaten Bantul, di lantai III Gedung Induk Pemkab Bantul yang dibuka Sekda Bantul Drs. H Gendut Sudarto Kd BSc MMA.
Menurut Ka BKK PP dan KB Kabupaten Bantul Drs Joko Sulasno Nimpuno, untuk mengendalikan kelahiran melaluim program KB di Kabupaten Bantul, kini telah berhasil dibina peserta KB aktif sebanyak 115.364 pasangan dari 149.661 PUS ( Pasangan Usia Subur ) atau 77,08%. Dari peserta KB tersebut yang memperoleh pelayanan dari sektor swasta sebesar 79.784 atau 69,16%. Peserta KB terebut memakai kontrasepsi mantap ( IUD, MOP, MOW ) sebanyak 33.219 atau 28,79%. Untuk pengguna kontrasepsi hormonal ( implant, suntik dan pil ) sebanyak 76.955 atau 66,71%. Dari 115.364 pasangan, sebanyak 6.033 atau 5,23%-nya adalah peserta KB pria, tegas Joko.
Sedangkan jika dilihat dari pencapaian peserta KB baru, sampai dengan bulan Juli 2009 target sebesar 13.128 tercapai 7.284 atau 55,48%. Dari peserta KB baru terebut, yang menggunakan kontrasepsi mantap ( IUD,MOP,MOW ) sebanyak 1.291 ( 17,72 peren ), dan yang menggunakan kontrasepsi hormonal sebanyak 5.448 ( 74,79 persen ). Peserta KB baru terebut yang dilayani sektor swasta sebesar 2.086 atau 28,64 persen, demikian Kepala BKK PP dan KB Kabupaten Bantul Drs Joko Sulasno Nimpuno.
Reviev program KB Nasional Kabupaten Bantul yang berlangsung sehari terebut diikuti 90 peserta. Terdiri dari unsur dinas/instansi terkait, camat se Bantul dan jajaran Kepala Puskesmas se Kabupaten Bantul. Sekda Bantul Drs. H Gendut Sudarto Kd BSc MMA dalam sambutannya antara lain mengharapkan agar para petugas yang terkait dengan program KB terus meningkatkan kiprahnya dalam melaksanakan tugas. Ini perlu direalisasikan, demikian Sekda Bantul. (Sus)