Pekerja Migran dari Bantul Terbanyak di DIY

Minimnya lapangan kerja di Daerah Istimewa Yogyakarta tak ayal membuat sebagian orang memilih mengadu nasibnya di luar negeri. Peluang kerja yang lebih luas dan tidak menuntut pendidikan yang tinggi, menjadi daya tarik tersendiri. Kabupaten Bantul salah satunya, tahun ini, Bantul menduduki peringkat terbanyak pengiriman tenaga kerja ke luar negeri dibandingkan wilayah kabupaten dan kota lain di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dari catatan Balai Pelayanan Penempatan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Yogyakarta, setiap tahunnya kurang lebih 170 tenaga kerja dari Bantul dikirim ke luar negeri. Kepala BP3TKI, Diah Andarini, mengatakan, beberapa masalah yang sering dihadapi oleh tenaga kerja Indonesia di luar negeri yakni keterampilan dan sikap perilaku. Oleh karena itu pembinaan bagi calon tenaga kerja Indonesia menjadi penting untuk dilakukan.

Senada dengan hal tersebut, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, memandang penting hal tersebut agar pekerja dari Kabupaten Bantul dapat bekerja dengan aman, nyaman, dan terlindungi, yang nantinya berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan juga peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bantul.

Guna mendukung cita-cita tersebut, Pemerintah Kabupaten Bantul rencananya segera akan menjalin kerjasama dengan BP3TKI  dalam penyelenggaraan pelatihan, penanggulangan masalah pekerja migran, serta upaya perlindungan. “Tenaga kerja dari Bantul ini perlu dipersiapkan karena kondisi dunia kerja yang semakin kompetitif, persaingan tidak hanya secara keterampilan, namun pekerja juga harus memiliki sikap pribadi yang baik,” pungkas Halim.  (Am)

Berbagi:

Pos Terbaru :