Imogiri sebagai gerbang budaya Daerah Istimewa Yogyakarta menyimpan kekayaan budaya luhur yang masih lestari hingga saat ini. Tersohor dengan ikon Makam Raja-Raja Mataram Islam dan Makam Seniman membuat warganya memiliki kecintaan dan penghormatan sendiri terhadap leluhur. Manifestasi penghormatan tersebut diwujudkan dalam kegiatan Nyadran Agung yang digelar secara swadaya oleh masyarakat.
Puncak acara Nyadran Agung akan digelar pada Kamis (9/3/2023) mendatang dengan rangkaian seperti umbul donga, kenduri, dan kembul bujono. Melengkapi acara ini, digelar pula Pasar Nyadran yang diisi 30 stan dan menampilkan 18 produk UMKM unggulan dari delapan kalurahan di Imogiri. Pasar Nyadran berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 7-9 Maret 2023, dari pukul dua siang hingga sembilan malam. Ada pula panggung hiburan yang dimeriahkan dengan tampilan kesenian seperti Gejog Lesung, Hadroh, pembacaan puisi, dan musik akustik.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, memberikan apresiasinya untuk kegiatan ini, pihaknya berharap agar acara ini dapat menjadi bagian dari usaha untuk mengembangan kebudayaan yang dimiliki. "Salah satu tujuan mengembangakan kebudyaan yakni menciptakan kemaslahatan hidup bagi masyarakat kita, baik dari sisi sosial maupun ekonomi," kata Halim.
Nyadran sendiri menjadi akrab di lingkungan masyarakat Kabupaten Bantul sebagai kegiatan yang rutin dilakukan pada Bulan Ruwah atau Sya'ban sebelum Ramadan tiba. Ragam acara yang biasa diselenggarakan seperti bersih makam, doa bersama, semaan Al-Quran, dan dhahar bujono. Tradisi ini merupakan hasil akulturasi Budaya Jawa dengan Islam untuk mengenang, menghormati, dan mendoakan leluhur yang telah lebih dulu berpulang. (Am)