Bantul Jadi Pionir Indonesia Craft Congress, Wujudkan Ekosistem Kreatif Secara Nyata

Indonesia Craft Congress (ICC) yang digagas oleh Kabupaten Bantul diselenggarakan di Sasana Aji Yasa ISI Yogyakarta, Selasa (14/3/2022). Mengambil tema Local Crafts Global Market, kegiatan yang baru pertama kali digelar di Indonesia ini diharapkan dapat mewujudkan ekosistem kreatif yang selama ini dibangun dan diupayakan Bantul.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mendukung penuh penyelenggaraan ICC. Menurutnya, apabila ekosistem kreatif terbangun optimal, hal tersebut juga akan membuka peluang kerja lebih lebar dan membantu mengatrol laju ekonomi Indonesia pasca pandemi.

Hal ini tentu sejalan dengan ikhtiar Kabupaten Bantul dalam menembus jejaring kota kreatif dunia versi UNESCO atau UCCN di bidang craft and folk art. Keseriusan Bantul menuju UCCN karena ketika menjadi bagian dari jejaring kota kreatif dunia, kolaborasi industri kreatif antar kota di dunia semakin luas dan dapat melebarkan sayap pasar global.

"Kita ingin ada jejaring yang lebih luas. Karena harus kita akui, Bantul kekurangan bahan baku. Yang kita punya adalah ide, kreativitas, serta pelaku industri kreatif dengan kompetensi mumpuni. Bahan baku apapun, bahkan limbah kayu laut atau plastik, ketika diolah oleh pelaku industri kreatif di Bantul, bisa disulap jadi produk kriya dengan nilai jual tinggi," ujar Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih saat sesi pertama ICC.

Pernyataan Halim ini berdasarkan fakta bahwa kekayaan produk industri kreatif Bantul patut diacungi jempol. Saat ini, Bantul memiliki sekitar tiga ribu industri kecil menengah yang bergelut di sektor kerajinan. Apalagi, berdasarkan data  tahun 2022, 70% eksportir DIY berasal dari Bantul.

Pengalaman dan potensi yang dimiliki Bantul ini lantas dibagi serta didiskusikan bersama nama narasumber lain, yakni Wakil Walikota Banjarmasin dan Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, di mana kedua daerah tersebut juga memiliki potensi kreatif masing-masing.

Selain itu, pada sesi kedua, ICC juga mengundang Mary Armstrong Hammond selaku Coordinator of UNESCO Creatives Cities of Crafts and Folk Art, Prof. Byung Hoon Jeong, the focal point of Jinju, dan Ir. Ronny Loppies, the focal point Ambon city of music secara daring. Ketika sesi diskusi berakhir, seluruh peserta ICC kemudian diajak menilik berbagai produk kriya yang dipamerkan dalam Jogja International Furniture and Craft Fair di JEC. (Els)

Berbagi:

Pos Terbaru :