Sektor pertanian masih menjadi sektor unggulan dan prioritas di Kabupaten Bantul di samping sektor industri dan pariwisata. Menyadari besarnya potensi dari sektor pertanian inilah yang mendorong Pemerintah Kabupaten Bantul untuk terus memajukan sektor pertanian. Salah satunya dengan pengarahan dan penyerahan alat mesin pertanian panen padi (Combine Harvester).
Salah satu Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang dipilih untuk mendapatkan alat ini adalah Gapoktan Tani Mukti. Penyerahan ini dilakukan langsung oleh Bupati Bantul di Balai Pertemuan Kalurahan Panjangrejo, Pundong, Bantul pada Rabu (5/4/2023).
Ketua Gapoktan Tani Mukti, Muhammad Mafud, mengucapkan terima kasih atas Combine Harvester yang diberikan. Ia berharap alat ini betul-betul dapat menggenjot hasil panen padi yang ditanam di Panjangrejo. Sebelumnya, Mafud juga sempat membeberkan bagaimana kondisi pertanian di Panjangrejo. Baik itu dari hasil panen hingga kendala-kendala yang dihadapi ketika musim hujan maupun musim kemarau.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengingatkan kepada para petani bahwa Combine Harvester ini salah satu contoh nyata, bahwa inovasi dan perkembangan teknologi dapat membantu mengangkat sektor pertanian. Sektor pertanian, sebagaimana sektor yang lain, perlu sentuhan teknologi anyar untuk meningkatkan produktivitas mengingat kondisi zaman sekarang dan dulu jauh berbeda. Maka, para petani harus melek dan tidak boleh menutup diri akan ilmu pengetahuan yang terus berkembang.
“Saat ini, lahan pertanian makin sempit. Padahal, jumlah penduduk semakin meningkat. Untuk itu, perlu inovasi-inovasi baru agar meski lahan sempit, namun hasil panen bisa maksimal. Jangan sampai ramalan salah satu ekonom Inggris, Thomas Robert Malthus, bahwa manusia akan kelaparan karena lahan pertanian terus tergerus itu sungguh-sungguh terjadi. Karena memang sekarang indikasi itu sudah ada. Banyak lahan pertanian berganti menjadi pemukiman,” ujar Halim.
Bantul, serta wilayah lain di Indonesia, pernah menjadi lumbung padi yang hebat. Sebab itulah Indonesia berjuluk negara agraris. Maka, perlu sinergi dan kerja bersama agar krisis lahan pertanian tidak menjadikan Indonesia dan Bantul khususnya, kehilangan sumber pangan utama. (Els)