Pada momen Idulfitri 1444 Hijriyah tahun ini diproyeksikan sejumlah 5,9 juta pemudik akan masuk ke DIY. Sementara itu, 1,5 juta diantaranya masuk ke Kabupaten Bantul. Kepadatan lalu lintas kemungkinan besar dapat terjadi karena tahun ini tidak lagi dilakukan pembatasan pergerakan manusia. Pemerintah Kabupaten Bantul bersama dengan TNI, POLRI, dan unsur lainnya menyiapkan pengamanan dan penyediaan layanan penunjang mudik lainnya. Apel gelar pasukan Operasi Ketupat Progo digelar pada Senin pagi (17/4/2023) di Pasar Seni dan Wisata Gabusan, Sewon.
Kapolres Bantul, AKBP Ihsan, menerangkan jumlah personil yang disiagakan untuk mengamankan arus mudik lebaran 2023 ini sejumlah 846 orang, terdiri dari unsur TNI, POLRI, Satpol PP, Dinas Perhubungan (Dishub), dan relawan lainnya.
“Kita siapkan personil pada pintu-pintu masuk ke Kabupaten Bantul, ruas-ruas jalan yang rawan, serta objek-objek wisata,” ungkap Ihsan. Operasi Ketupat Progo sendiri nantinya akan berlangsung selama 14 hari, dari 18 April 2023 hingga 1 Mei 2023.
Sementara itu, Kepala Dishub Bantul, Singgih Riyadi, S.E., M.M., menuturkan bahwa pihaknya telah menyiapkan 5 Pos PAM yang ada di Srandakan, Sedayu, Piyungan, Gabusan, dan TPR Parangtritis. Pada H+7 lebaran, pihaknya juga akan menambah posko-posko pemantauan di destinasi wisata seperti Becici, Pinus Pengger, Mangunan, Jembatan Kretek 2, dan Jalan Cinomati.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, memiliki harapan besar, kolaborasi yang dibangun dalam pengamanan arus mudik dan arus balik pada Idulfitri 1444 Hijriyah ini dapat menciptakan suasana perjalanan yang aman dan berkesan.
“Pemkab berharap agar mudik dan arus balik ini menjadi perjalnan yang aman dan berkesan, oleh karenanya OPD terkait bekerja sama dengan TNI dan POLRI saling bersinergi,” ungkap Halim. (Am)
