Seno Gumira Ajidarma, sastrawan kawakan sekaligus mantan jurnalis ini bawakan pidato bertajuk Sekolah Liar, Mengapa Tidak sebagai rangkaian dari Jogja Art + Book Festival (JAB) di The Ratan, Sewon, Bantul pada Selasa (2/5/2023). Penyampaian pidato kebudayaan ini disampaikan bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) sebagai refleksi atas pola-pola pendidikan yang selama ini diterapkan, utamanya keterkaitannya dengan kebudayaan.
“Hari Pendidikan Nasional yang diperingati pada tanggal 2 Mei, adalah hari kelahiran Raden Mas Soewardi Soeryaningrat yang di kemudian hari mengganti nama dengan Ki Hadjar Dewantara. Bahwa terdapat dua nama yang bersumber dari satu sosok, mempunyai riwayat yang maknanya layak dibongkar kembali,” jelasnya.
Ia mengimbuhkan, karena hal tersebut memang menunjukkan bagaimana pendidikan tidak terlepaskan sebagai bagian dari perjuangan kebebasan, di mana jika ditilik secara sejarah, dicurigai sebagai gerakan nasionalis, momok bagi pemerintah kolonial Hindia Belanda.
Di sela-sela pidato kebudayaan yang disampaikan Seno Gumira Ajidarma, musisi Fajar Merah yang merupakan putra penyair Wiji Thukul tampil dan menyapa hadirin. Pidato kebudayaan ini menyedot atensi besar hadirin mengingat inilah acara inti yang diusung Jogja Art + Festival.
Sementara itu, Jogja Art + Festival masih akan berlangsung hingga 16 Mei 2023 mendatang. Selain menghadirkan forum baca, pengunjung juga bisa menikmati pameran seni rupa, bazaar buku, seminar, hingga the sound of poetry yang diisi oleh sejumlah seniman dan sastrawan terkemuka. (Els)