Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengadakan jumpa pers pecah rekor MURI flashmob tari sholawat montro, pada Senin (7/8/2023). Event pemecahan rekor muri akan digelar pada 26 Agustus di Pantai Parangkusumo dengan menampilkan satu atraksi berskala besar yaitu tari sholawat montro yang merupakan karya yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda khas Kabupaten Bantul.
Tari berdurasi enam menit dengan koreografi yang sederhana ini diikuti oleh 10.000 siswa tingkat SMA, SMK, dan MA se-Kabupaten Bantul. Event ini bertujuan untuk mengukuhkan Bantul sebagai kota Kreatif Kerajinan dan Seni Rakyat yang bisa membawa nama Bantul terkenal di mata nasional maupun internasional.
Acara ini didukung oleh banyak stakeholder seni dan swasta yang memiliki tujuan untuk memajukan pariwisata Bantul. Selain itu, dalam acara ini akan diadakan deklarasi dari generasi muda sebagai imbauan untuk tidak melakukan hal-hal negatif yang selama ini dianggap merugikan citra pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Bantul dikenal sebagai gudangnya para seniman yang memiliki banyak Lembaga Pendidikan seni yang paling lengkap di Indonesia. Mulai dari tingkat menengah, perguruan tinggi hingga masyarakat. Hal tersebut dibutuhkan penanda atau event besar untuk kita mengukuhkan diri,” jelas Halim.
Sementara itu, untuk menyukseskan keberlangsungan acara, Pemerintah Kabupaten Bantul akan bersinergi dengan banyak pihak terkait pengamanan terbuka maupun tertutup. Dalam hal ini, Polres, Dishub, dan Satpol PP akan digandeng secara bersamaan sekaligus untuk rencana rekayasa lalu lintas saat berlangsungnya acara. (Ag)