Demi Kenyamanan Beribadah Gereja Santo Paulus Pringgolayan Direnovasi

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menghadiri acara peletakan batu Pertama atau ground breaking ceremony renovasi Gereja Santo Paulus Pringgolayan, di Area Pembangunan Gedung Gereja Santo Paulus Pringgolayan pada Rabu (16/8/2023).

Sebelum diberi nama Stasi Santo Paulus Pringgolayan di tahun 1974, umat Katolik di wilayah ini bergabung pada Kring Kotagede Raya, yang wilayahnya memanjang mulai Giwangan, Tegalgendu, Kotagede, Gedongkuning, Sekarsuli, Gamelan, Ngipik dan Mantup, serta masih menginduk pada beberapa paroki. Pada tanggal 25 Januari 1986, yang juga dirayakan oleh Gereja sebagai Hari Peringatan Pertobatan Santo Paulus, dijadikan sebagai tonggak sejarah diresmikannya bangunan Gereja. Peresmian tersebut dilakukan dengan penandatanganan Prasasti Sinengkalan “Rasa Angesti Luhuring Widi” (1986) oleh Bupati Bantul Murwanto Suprapto bersama Uskup Agung Semarang, Mgr. Yulius Riyadi Darmaatmaja, SJ.

“Beberapa pertimbangan gereja ini direnovasi, pertama karena usia bangunan yang sudah tua, mendekati 40 tahun. Kedua karena pertumbuhan umat yang cukup banyak, saat ini jumlahnya sekitar 3.300 orang. Untuk itu kami membutuhkan gereja yang lebih luas lagi. Untuk bangunan yang kami usulkan seluas 1.121 meter,” ungkap Yustinus Palem Purnomo selaku Ketua Panita pembangunan gereja.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, dalam kesempatan ini menyampaikan harapannya setelah renovasi, gereja ini akan semakin nyaman digunakan beribadah.

“Saya mewakili Pemerintah Kabupaten Bantul turut berbahagia atas pembangunan gereja ini. Setelah renovasi ini semoga kondisi disini akan semakin baik dan semakin nyaman digunakan beribadah,”tuturnya.

Halim juga berharap masyarakat Kabupaten Bantul  bisa terus merawat perdamaian dan kebhinekaan yang ada di Kabupaten Bantul. (Syf)

Berbagi:

Pos Terbaru :