Gelar Potensi Wirausaha: Siapa Bilang Ibu Rumah Tangga Tak Berdaya?

Jika ada istilah konco wingking yang melekat pada perempuan dalam tradisi Jawa, rasanya hal ini mulai berangsur-angsur menghilang. Perempuan sebagai konco wingking bisa diartikan sebagai teman di belakang alias pekerjaannya hanya berkutat di dapur atau sumur. Istilah ini pun ditepis oleh Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, saat membuka Gelar Potensi Wirausaha Inovatif di Stadion Sultan Agung, Sabtu (16/12/2023).

“Perempuan sekarang itu bukan sekadar konco wingking. Nyatanya, kontribusi perempuan dalam menggerakkan perekonomian di Bantul semakin hari semakin besar. Kami dari jajaran Pemerintah Kabupaten Bantul juga terus berupaya memfasilitasi dan menggerakkan perempuan, utamanya ibu rumah tangga yang dulu dianggap tidak bisa apa-apa, menjadi perempuan berdaya dan menggeluti wirausaha yang bisa dijalankan dari rumah masing-masing,” beber Halim.

Pernyataan ini mendukung penjelasan Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Cabang Bantul, Erwin Yuniati, tentang program 1000 Srikandi Bantul Bangkit Berkarya yang digagas sejak tahun 2017. Program ini memiliki perhatian penuh dalam memberdayakan ibu rumah tangga untuk menggeluti wirausaha lewat pelatihan dan pendampingan.

“Dari target 1000 Srikandi, hingga saat ini sudah ada 745 ibu rumah tangga yang berhasil mewujudkan UMKM mandiri. Tujuan kami memang bagaimana agar 1000 Srikandi ini bisa melahirkan ibu-ibu rumah tangga di Bantul yang mulanya dianggap tidak bisa apa-apa, dapat terjun ke dunia wirausaha,” jelas Erwin.

Erwin menambahkan, dari peserta yang mengikuti pelatihan dalam program 1000 Srikandi, beberapa diantaranya sanggup membuat produk yang dinilai layak jual. Namun, masih banyak dari mereka yang bingung cara memasarkan produk yang telah diproduksi.

“Beberapa itu sudah berhasil membuat produk layak jual. Tapi masih bingung bagaimana cara memasarkannya. Untuk itulah Gelar Potensi Wirausaha Inovatif ini diselenggarakan, agar pelaku UMKM ini tahu cara menjual produk mereka. Peserta kali ini juga walaupun datang dari seluruh DIY, 80% peserta berasal dari Bantul,” imbuhnya.

Kontribusi perempuan dalam meramaikan jagad UMKM juga diamini oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta, Srie Nurkyatsiwi. Ia menyebutkan, dari 350 ribu lebih pelaku UMKM yang terdaftar dalam SiBakul Jogja, 58% merupakan perempuan. Hal ini berarti memang sudah sepatutnya publik mulai melek bahwa ibu rumah tangga pun sejatinya punya andil dalam menggerakkan roda perekonomian. (Els)

Berbagi:

Pos Terbaru :