Saat ini pemerintah semakin sadar akan pentingnya transformasi menuju konsep "Smart City" atau kota pintar. Smart city adalah kota yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi operasional, memberikan informasi kepada publik, dan meningkatkan kualitas layanan pemerintah serta kesejahteraan warganya. Dewan Smart City memiliki peran penting dalam mewujudkan hal tersebut.
Sehubungan dengan penambahan anggota Dewan Smart City dari unsur praktisi dan akademisi, sesuai dengan Keputusan Bupati Bantul Nomor 144 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Bupati Bantul Nomor 410 Tahun 2020 tentang Pembentukan Dewan Smart City Kabupaten Bantul, maka dilakukan Pengukuhan Dewan Smart City Kabupaten Bantul dari unsur praktisi dan akademisi pada Senin (27/5/2024) di Ruang Kerja Bupati.
Menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bantul, Bobot Ariffi` Aidin, S.T., M.T., Dewan Smart City bertanggung jawab untuk merumuskan kebijakan dan strategi yang akan menjadi panduan utama dalam pelaksanaan program Smart City. Mereka menetapkan visi dan tujuan jangka panjang serta merumuskan rencana aksi yang terperinci.
“Dewan Smart City juga berperan dalam mendorong inovasi dan kreativitas dalam penyelesaian masalah perkotaan, menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan teknologi baru dan solusi inovatif yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” lanjut Bobot.
Sementara itu, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengucapkan selamat sekaligus berharap agar keberadaan Dewan Smart City ini akan menjadi akselerator dalam pengembangan Smart City dan dapat menjadi lokomotif yang akan membangun sinergi dan kolaborasi lintas sektor dan lintas aktor, dalam upaya bersama mewujudkan Bantul Smart City.
“Selain itu, keberadaan Dewan Smart City juga saya harapkan tidak hanya melaksanakan pembangunan kota cerdas dari sisi pemerintah saja, namun juga dapat melakukan edukasi dan pendampingan terhadap masyarakat. Karena keberadaan Smart City itu haruslah seimbang antara kemajuan insfrastruktur teknologi informasi dan masyarakatnya. Kedua hal tersebut menjadi prasyarat terciptanya Smart City yang ideal,” pungkas Halim. (Pg)