Kembali digelar, Pameran Info Franchise & Business Concept (IFBC) 2024 yang diinisiasi oleh Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) bekerja sama dengan Neo Expo Promosindo berlangsung sejak 31 Mei hingga 2 Juni 2024 di Jogja Expo Center, Banguntapan, Bantul. Pameran yang bertajuk national roadshow ini telah memasuki tahun ke 18 gelaran ini diadakan. Secara konsisten Pameran IFBC menghadirkan Solusi bisnis dan referensi usaha bagi seluruh kalangan mulai dari purnabakti hingga generasi Z. Dengan mengusung tema “Empowering Growth”, pameran IFBC 2024 Yogyakarta dimeriahkan oleh lebih kurang 112 merek peluang usaha yang terdiri dari bisnis waralaba, kemitraan, keagenan, investasi dan distributor.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, yang hadir dalam pembukaan Pameran IFBC 2024 menyampaikan apresiasinya atas gelaran ini. Menurut Bupati, kegiatan ini dapat memberikan kemudahan bagi pengusaha pemula untuk dapat mengembangkan ide usaha.
“Forum ini memberikan informasi yang luas dan detail kepada masyarakat tentang usaha-usaha franchise. Dan ini akan memudahkan kita, terutama bagi pengusaha pemula untuk berusaha dengan berkolaborasi, makanya ini namanya bisnis waralaba. Dimana franchise ini dapat dikembangkan dimana saja dengan satu konsep, merk dagang yang sama sehingga standarisasi itu tetap sama,” tutur Bupati.
Ketua Asosiasi Franchise Indonesia, Drs. Anang Sukandar, menyebut pameran IFBC 2024 Yogyakarta menghadirkan ragam bisnis padat karya yang dapat dijadikan pilihan usaha, guna menyokong pertumbuhan daerah. Menurutnya, keunikan dari suatu brand menjadi hal yang harus diperhatikan, selain itu standarisasi juga menjadi penting agar dapat mencapai efisiensi dan efektivitas bisnis.
“Beberapa usaha yang awalnya sebagai usaha biasa, telah berkembang menjadi usaha waralaba. Dengan harapan kita kembangkan, keunikan dari satu usaha itu perlu ada, kemudian standarisasi itu penting karena dengan standarisasi kita bisa mencapai efisiensi dan efektivitas yang tidak bisa dilakukan oleh orang lain,” kata Anang.
Sementara itu, Yuna Pancawati, Kepala Biro APSDA DIY, membacakan sambutan Gubernur DIY, menuturkan jika kegiatan ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Sebagai salah satu pusat pendidikan dan kebudayaan di Indonesia, Yogyakarta selalu berkomitmen untuk selalu mendukung inisiatif yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Waralaba dan bisnis konsep merupakan dua pilar penting dalam kewirausahaan.
“Melalui franchise kita dapat melihat bagaimana inovasi dan model bisnis yang sukses dapat direplikasi dengan baik sehingga memberikan peluang bagi lebih banyak orang untuk berwirausaha. Sementara itu, konsep bisnis yang kreatif dan inovatif adalah kunci untuk menghadapi tantangan dan dinamika pasar yang terus berubah. Inisiatif ini adalah bukti nyata setiap langkah kita diiringi oleh kebijakan yang mendukung serta ekosistem yang mendukung untuk bisnis yang berkelanjutan,” kata Yuna. (Fza)