Dorong Ketahanan Pangan, Polres Bantul Bersama Pemkab Bantul Olah Wedi Kengser Jadi Lahan Produktif

Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul dan Kepolisian Resor (Polres) Bantul menggandeng petani di Srandakan untuk memanfaatkan lahan wedi kengser atau tanah kengser hasil pendangkalan Kali Progo untuk aktivitas pertanian. Pengolahan lahan baru ini diharapkan dapat mendorong ketahanan pangan di Kabupaten Bantul.

Penanaman lahan baru seluas 7,2 hektar dilakukan pada Rabu (5/6/2024) di Dusun Ngentak, Poncosari, Srandakan. Dalam sambutannya, Kapolres Bantul, AKBP Michael R Risakotta menyampaikan ketahanan pangan merupakan isu strategis yang menjadi perhatian serius di Indonesia. Kepolisian Republik Indonesia bersama Menteri Pertanian telah menandatangani nota kesepahaman atau MoU antara Kementerian Pertanian dengan Polri sebagai langkah untuk mengoptimalkan sinergitas tugas dan fungsi dalam penyelenggaraan pertanian untuk mewujudkan peningkatan ketersediaan pangan

“Ketersediaan pangan yang cukup, terjangkau dan berkualitas adalah hak asasi setiap warga negara yang harus dipenuhi. Oleh karena itu, kerja sama dan sinergi dari berbagai pihak sangat dibutuhkan guna mewujudkan ketahanan pangan,” terang Michael.

Adapun ruang lingkup yang diatur dalam nota kesepahaman ini yaitu mencakup enam aspek. Yakni pertukaran dan pemanfaatan data dan atau informasi, bantuan pengamanan, dukungan Satuan Tugas Pangan Polri dalam pembangunan pertanian, penegakan hukum, peningkatan kapasitas dan pemanfaatan sumber daya manusia, dan pemanfaatan prasarana dan atau sarana.

“Dengan adanya MoU ini, Polri akan mengoptimalkan fungsi pengamanan dan penegakan hukum dalam rangka menciptakan hubungan yang kondusif bagi pembangunan pertanian, dan sistem pangan yang berkelanjutan. Polri berperan dalam pemanfaatan pengembangan lahan pertanian yang belum tersentuh agar menjadi salah satu wadah untuk merealisasikan terpenuhinya ketahanan pangan nasional,” imbuhnya.

Senada dengan hal tersebut, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengapresiasi langkah kepolisian dalam mendukung peningkatan ketersediaan pangan strategis. Lahan seluas 7,2 hektar akan tersebut akan ditanami padi dengan varietas inpari yang diproyeksikan akan menghasilkan 8,8 ton per-hektar gabah kering panen.

“Apresiasi kepada Polres Bantul teriring harapan semoga sinergi ini akan terus lanjut demi tercapainya capaian-capaian pembangunan terutama dibidang pertanian dan ketahanan pangan. Inisiatif Polri untuk mendukung ketahanan pangan di Bantul dengan memanfaatkan lahan tidak produktif yaitu wedi kengser seluas 7,2 hektar akan ditanami padi varietas inpari yang diproyeksikan produktivitasnya itu 8,8 ton per-hektar gabah kering panen,” tutur Halim.

Lebih lanjut, Bupati menekankan bahwa sektor pertanian di Kabupaten Bantul menempati peringkat kedua dalam nilai produk domestik regional bruto (PDRB). Dikatakan Bupati, Pemkab Bantul dalam hal ini turut mendukung dengan pemberian bantuan mesin penyedot air, pupuk urea, pupuk phonska, serta benih yang mencukupi bagi 7,2 hektar lahan baru tersebut.

“Kita proyeksikan selama 110 hari nanti akan panen. Tinggal 8,8 gabah kering panen itu nanti kali 7,2 saja nah itu hasil yang kita dapat. Kita sangat yakin ini pasti bisa ditanami padi, berdasar pengalaman ini sudah terjadi dapat tumbuh baik. Apalagi ini dengan kolaborasi lintas sektor begini kita sepenuhnya akan mensupport,” imbuh Halim. (Fza)

Berbagi:

Pos Terbaru :