Uneg-Uneg Paguyuban Dukuh Pasca Purna Tugas, Pemkab Bantul Siap Menampung

Selasa malam (30/7/2024), Bangsal Rumah Dinas Bupati Bantul menjadi tempat berkumpulnya anggota Paguyuban Dukuh Dongkol untuk melaksanakan sarasehan bersama Bupati. Di area semi terbuka itu, sesekali angin malam bertiup. Kendati demikian, suasana sarasehan berjalan akrab dan hangat. Buktinya, tawa renyah beberapa kali terdengar riuh dari peserta yang hadir.

“Tidak genap seratus ini yang hadir, minus dua. Tapi sebelumnya, terima kasih malam ini kami sudah difasilitasi dan kehadiran kami diterima dalam rangka sarasehan,” ujar Ketua Paguyuban Dongkol, Sutrisno, saat mengawali sarasehan.

Kompak berbusana batik aneka motif, satu per satu anggota Paguyuban Dukuh Dongkol mulai berkisah perihal apa yang telah mereka lakukan pasca dikukuhkannya paguyuban ini awal Mei lalu. Mayoritas dari mereka sudah sepuh, rata-rata berusia lebih dari separuh abad. Meski dukuh-dukuh pria datang dengan kopiah, uban-uban yang menyembul tidak bisa menutupi bahwa memang raga mereka sudah dimakan umur. 

“Setelah dilantik dan dikukuhkan pada 8 Mei 2024 kemarin, kami segenap pengurus telah melakukan maraton, melakukan berbagai kegiatan. Jumlah kami ada 348, tapi terus kami update setiap hari,” imbuh Sutrisno bersemangat. Paguyuban Dukuh Dongkol ini sejatinya banyak diisi oleh dukuh-dukuh purna tugas. Tapi nyala api semangat mereka untuk berkontribusi di tengah masyarakat belum padam.

Pertama, peran aktif dukuh purna tugas yang tergabung dalam paguyuban masih sangat dibutuhkan masyarakat.Pengaruhnya masih kuat. Eksistensinya masih melekat. Kedua, kehadiran mereka dibutuhkan untuk menggembleng dan mengarahkan dukuh-dukuh anyar agar sanggup mengemban amanah dengan segala dinamika kehidupan kampung yang kompleks.

Panjenengan semua adalah orang yang punya pengalaman panjang melayani dan meladeni masyarakat sebagai dukuh di Kabupaten Bantul. Tentu banyak cerita suka dan duka selama mengabdi. Apalagi masalah warga, masyarakat di kampung, itu banyak sekali,” tutur Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, di tengah-tengah sarasehan.

Halim menambahkan, tidak mudah menjadi dukuh. Jabatan ini wajib ada di negara dengan karakter seperti Indonesia. Sebab dukuh apalah pemimpin yang dekat dengan masyarakat. Mudah dan cepat ditemui. Jam kerjanya 24 jam. Oleh sebab itu, atas nama Pemerintah Kabupaten Bantul, Bupati mengucapkan terima kasih dan apresiasi tinggi atas dedikasi para dukuh.

“Dukuh-dukuh ini setelah pensiun ibaratnya malah naik level seperti Brahma ya. Sudah pensiun, tapi tetep dibutuhkan masyarakat, memberikan arahan dan iguh pratikel atau saran-saran bagaimana mengatasi masalah yang ada,” imbuhnya.

Sumbangsih dukuh dalam menyokong kemajuan dan kesejahteraan pun diakui Bupati. Maka, kesejahteraan dukuh, terutama soal kesehatan, akan mulai dirumuskan Pemerintah Kabupaten Bantul. Terlebih, dari sekian uneg-uneg yang disampaikan, jaminan kesehatan menjadi perhatian khusus.

“Tidak akan kami lihat para dukuh ini seperti daun salam di sayur, habis manis sepah dibuang. Aspirasi-aspirasi dukuh ini akan kami tampung. Semoga kita senantiasa sehat. Apa yang bisa kita perjuangkan, mari kita perjuangkan bersama-sama,” pungkas Halim. (Els)


 

Berbagi:

Pos Terbaru :