Mulai Hari Ini, Anak Usia 9 Bulan hingga 15 Tahun Wajib Imunisasi JE

Japanese Encephalitis (JE) adalah penyakit radang otak yang disebabkan oleh virus Japanese Encephalitis dan ditularkan oleh nyamuk, menjadi salah satu permasalahan kesehatan utama di Indonesia. Imunisasi tambahan Japanese Encephalitis dilakukan di Kabupaten Bantul, bersama dengan kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta, dimulai dengan Kick Off Imunisasi pada Selasa (3/9/2024) di Grand Rohan, Banguntapan, Bantul. 

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, dr. Agus Tri Widiyantara, M.M.R., imunisasi ini akan diberikan secara gratis di pos-pos imunisasi yang telah disiapkan oleh Puskesmas dan dilaksanakan pada tanggal 3 September 2024 hingga 31 Oktober 2024, dengan sasaran kelompok anak berusia 9 bulan sampai kurang dari 15 tahun. 

“Selanjutnya akan dilakukan pemberian satu dosis imunisasi Japanese Encephalitis pada anak usia 10 bulan, dalam jadwal imunisasi rutin mulai Bulan November 2024. Tujuan pemberian imunisasi JE adalah terciptanya kekebalan pada anak usia 9 bulan sampai kurang dari 15 tahun terhadap penyakit Japanese Encephalitis,” tambah Agus. 

Selanjutnya, Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul, Agus Budiraharja, SKM, M.Kes., memberikan apresiasi kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul yang telah berpartisipasi aktif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Bantul yang salah satunya melalui pelaksanaan imunisasi Japanese Encephalitis secara serentak.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, yang hadir dan melakukan monitoring langsung pelaksanaan imunisasi JE ini mengimbau kepada segenap pelaksana, pengelola, praktisi program imunisasi, serta para pegiat imunisasi, termasuk tokoh agama dan tokoh masyarakat agar mendukung suksesnya pelaksanaan imunisasi JE ini agar semua anak-anak di Kabupaten Bantul terbebas dari penyakit Japanese Encephalitis yang merupakan penyakit berbahaya. 

“Kita ingin anak-anak kita bisa dipastikan terbebas dari virus Japanese Encephalitis karena merupakan virus berbahaya dan beresiko pada kematian, sehingga kita harus memberikan perhatian dan dukungan untuk suksesnya program imunisasi ini,” pungkas Halim. 

Dalam acara ini juga dilakukan peluncuran sejumlah inovasi di bidang kesehatan, antara lain Basuh Tapak Kaki Ibu (Bantul Sehat Untuk Hamil, Optimalkan Pemanfaatan Aplikasi, Kendalikan Angka Kematian Ibu), Madukara (Manajemen Terpadu Kelola Penyakit Pembuluh Darah), Saestu (Saras Adyatma Elektronik Sistem Terpadu), Rumah Pinter (Forum Jejaring Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama di Kabupaten Bantul), Kersa Paseban (Alternatif Solusi Pengembangan Kompetensi Tenaga Kesehatan di RSUD Panembahan Senopati Kabupaten Bantul), Pengembangan Manajemen Pemeliharaan dan Kalibrasi Alat Kesehatan Terpadu melalui “PEMIKAT” di RSUD Panembahan Senopati Bantul, Posko Ceting Catun (Pos Koordinasi Pencegahan Stunting Untuk Calon Pengantin), Panutan Mantul (Upaya Penurunan Stunting dengan Manajemen Terpadu Community Feeding Center di Kabupaten Bantul), Pendampingan Sertifikasi Laik Higiene Sanitasi Untuk Mencegah Keracunan Makanan Di Kabupaten Bantul, Pengumpulan Data Klaim Bantuan Pembiayaan Kesehatan Puskesmas Melalui Aplikasi Digital Government Service (DGS) di UPTD Jamkesda Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, serta Upaya peningkatan pelayanan pemeriksaan Laboratorium dengan Pembentukan BLUD UPTD Labkesda Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul. (Pg)

Berbagi:

Pos Terbaru :