Gelar Budaya, Salah Satu Pelestari Budaya Tradisional di 12 Tahun UU Keistimewaan DIY

12 tahun sudah Undang-Undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta disahkan. Peringatan ini dimeriahkan dengan adanya Gelar Budaya dan UMKM yang diselenggarakan di Kapanewon Banguntapan dan Kapanewon Sewon, Sabtu (07/09/2024). Acara tersebut dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Bupati Bantul, Ketua TP PKK Kabupaten Bantul, Ketua Dekranasda DIY, serta Paniradya Keistimewaan DIY.

Di Kapanewon Banguntapan, acara Gelar Budaya dimulai menampilkan tari-tarian tradisional dari beberapa sanggar seni, musik gamelan, hingga kesenian jathilan yang melibatkan masyarakat setempat. Gelar budaya ini menjadi simbol kuatnya budaya tradisional Yogyakarta yang tetap lestari ditengah budaya modern sebagai bagian dari keistimewaan yang diamanatkan dalam undang-undang tersebut.

Selain gelar budaya, acara ini juga diisi dengan pameran produk UMKM yang menampilkan berbagai produk-produk lokal, seperti kerajinan tangan, batik, dan makanan tradisional. Pameran UMKM ini menjadi salah satu langkah penting untuk mendukung perekonomian lokal dan memperkenalkan produk-produk kreatif masyarakat Kapanewon Banguntapan kepada publik yang lebih luas.

Dalam sambutannya, Bupati Bantul yang secara langsung membuka Gelar Budaya dan UMKM menyampaikan bahwa setelah Undang-Undang Keistimewaan DIY ini disahkan, terjadi perubahan yang signifikan pada kehidupan masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta. Telah terjadi kebangkitan seni dan tradisi, sehingga Sri Sultan Hamengku Buwono X menyerukan agar terus konsisten dalam melestarikan budaya adiluhung yang selama 12 tahun ini telah membawa banyak manfaat bagi masyarakat, baik dalam pelestarian kebudayaan maupun peningkatan kesejahteraan. 

“Kebudayaan membawa kita pada ketentraman dan kesejahteraan ditengah masyarakat DIY. Maka mari kita terus lestarikan budaya-budaya ini meski ditengah gempuran budaya modern dari seluruh dunia,” ujar Bupati.

Sementara itu, Gelar Budaya dan UMKM di Kapanewon Sewon semakin dimeriahkan dengan diselenggarakannya Senam Istimewa dan pentas Kethoprak yang diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat di Kapanewon Sewon.

Acara-acara ini diharapkan dapat memperkuat rasa bangga masyarakat DIY, khususnya di Kabupaten bantu; atas keistimewaan yang telah berjalan selama 12 tahun dan memberikan dorongan untuk terus mengoptimalkan potensi daerah, baik dalam aspek kebudayaan maupun ekonomi. (Ans)

 

Berbagi:

Pos Terbaru :