Dalam kurikulum merdeka belajar, terdapat istilah praktik baik atau best practice yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan semangat belajar siswa. Praktik baik merupakan tulisan yang dibuat oleh guru atau kepala sekolah yang dibagikan melalui fitur ide praktik pada platform Merdeka Mengajar.
Besarnya manfaat praktik baik inilah yang menjadi poin penting dalam penilaian apresiasi guru dan kepala sekolah berprestasi di Kabupaten Bantul tahun 2024. Bobot penilaian praktik baik pada seleksi guru dan kepala sekolah berprestasi sebesar 60%. Penilaian lain seperti esai dan portofolio, masing-masing mendapat porsi penilaian 20%.
“Pada tahap awal, aspek yang dinilai adalah praktik baik sebesar 60%, portofolio sebesar 20%, dan esai 20%. Tim juri atau penilai, gabungan dari unsur perguruan tinggi, pengawas, dan balai besar guru penggerak,” ujar Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Bantul, Nugroho Eko Setyanto, saat memaparkan laporan penyelenggaraan apresiasi guru dan kepala sekolah berprestasi tingkat Kabupaten Bantul di Pendopo Pemda II Manding, Jumat (4/10/2024).
Tahun ini, ada enam kategori dalam seleksi apresiasi guru dan kepala sekolah di Kabupaten Bantul. Kategori tersebut adalah guru TK inovatif, guru SD inovatif, guru SMP inovatif, kepala sekolah TK inovatif, kepala sekolah SD inovatif, dan kepala sekolah SMP inovatif. Total peserta yang berpartisipasi sejumlah 158 orang.
Setelah melakukan seleksi administrasi dan penilaian tahap awal, sepuluh besar pada masing-masing kategori lantas melakukan tes lanjutan berupa tes tertulis, tes presentasi praktik baik, dan wawancara, untuk menentukan pemenang. Setiap kategori, diambil enam juara. Sehingga total guru dan kepala sekolah yang menerima penghargaan sebanyak 36 orang.
Fatikha Wijayanti, guru SD Segoroyoso, yang berhasil meraih juara satu dalam kategori guru SD inovatif mengungkapkan, penghargaan yang ia peroleh diharapkan dapat berdampak luas di dunia pendidikan. Demikian pula dengan Purwanti Setyawati. Kepala Sekolah SD Cimpon yang menyabet juara satu pada kategori kepala sekolah SD inovatif ini bertekad untuk terus mengembangkan kompetensi diri. Ia bahkan juga bersiap untuk mengikuti jambore GTK (guru dan tenaga kependidikan) nasional di Jakarta.
“Harapannya dapat terus mengembangkan kompetensi diri. Setelah ini juga akan mengikuti jambore GTK nasional. Selain itu juga tetap melanjutkan program-program kami di sekolah hingga terus meningkat dan bermanfaat bagi semuanya, serta menularkan praktik baik kepada teman-teman sesama kepala sekolah,” ujar Purwanti.
Sementara itu, Pjs. Bupati Bantul, Adi Bayu Kristanto, yang hadir dalam acara ini berpesan bahwa pendidikan adalah sektor fundamental yang dapat meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan dapat memperbaiki taraf kehidupan. Karena itu, dibutuhkan pendidik yang berbakat, berkompeten, profesional, dan penuh dedikasi.
“Kita ini butuh pendidik yang berbakat, berkompeten, profesional, dan penuh dedikasi. Semoga ajang apresiasi guru dan kepala sekolah berprestasi ini dapat memacu semangat dan munculnya beragam inovasi, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan semakin efektif dan mudah dimengerti anak-anak didik. Selamat kepada guru dan kepala sekolah di Bantul yang berdedikasi tiada henti demi mencetak anak-anak Bantul yang cerdas,” ujarnya. (Els)