Selain terkenal akan daging dan susu yang berkualitas, Kambing Peranakan Etawa Kaligesing merupakan jenis kambing yang kerap diikutkan dalam kontes ternak. Kambing etawa ras Kaligesing ini memang memiliki postur tinggi, besar, dan tegap.
Dalam kontes ternak Bantul Spektakuler yang diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul di Pasar Seni Gabusan pada Minggu (1/12/2024), terdapat 260 kambing peranakan etawa Kaligesing yang unjuk gigi dalam lima kategori, baik jantan maupun betina. Kambing-kambing ini berasal dari peternak-peternak di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Ada sebelas indikator yang dijadikan juri saat menilai kambing dalam Bantul Spektakuler. Sebelas indikator tersebut adalah kepala, tanduk, telinga, leher, bulu, postur, kaki, ekor, pola warna, rewos, testis dan ambing. Juri yang menilai kali ini merupakan gabungan Perkanas (Perkumpulan Peternak Kambing Kaligesing) dari Pacitan, Wonosobo, Purworejo, Sleman, dan Kulon Progo.
Ketua Peternak Kambing Dlingo (PKD), Imam Mukhlis (49), mengatakan antusias mengikuti kontes ini. Ada sekitar 50 kambing dari peternak di bawah PKD yang diikutkan dalam kontes. Persiapan yang dilakukan oleh mereka rupanya tidak main-main.
“Kambing-kambing ini rajin dimandikan. Paling tidak dua kali seminggu. Pakai sampo. Ya sampo yang kita pakai itu lo. Pakannya juga bergizi. Mulai dari susu, kulit kedelai, kadang-kadang kacang hijau,” ujarnya.
Sama halnya dengan Agus (45). Peternak asal Kebumen yang ditemui usai menata bulu kambing miliknya dengan pengering rambut sebagai persiapan kontes ini mengaku senang atas penyelenggaraan Bantul Spektakuler. Selain sebagai ajang menunjukkan kambing-kambing andalannya, ia bisa bersua dengan sesama peternak sehingga bisa saling bertukar informasi.
“Saya bawa 7 kambing. Ini salah satunya. Namanya Bondet. Beratnya sekitar 150kg. Nanti ikut kontes di kategori utama,” tutur Agus sembari menunjuk Bondet, kambing jantan miliknya yang tengah bersiap di dalam kandang kayu berpelitur bersama kambing-kambing lain yang masuk kategori utama sebelum nanti melenggang ke arena kontes.
Sementara itu, Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo, mengungkapkan, penyelenggaraan Bantul Spektakuler juga dimaksudkan untuk membangkitkan kejayaan ternak kambing di Bantul, sekaligus menggugah kawula muda agar mau nyemplung ke dunia ternak.
“Bantul sekitar tahun 1995 pernah sangat berjaya di ternak kambing. Lalu melandai. Jadi kita ingin bangkitkan kembali karena potensinya ada. Harapannya juga agar Bantul bisa swasembada kambing. Kambing peranakan etawa Kaligesing, harga jualnya juga tinggi. Bisa sampai ratusan juta,” tuturnya. (Els)