Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Bantul berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan UKM DIY serta rekan-rekan disabilitas menggelar bazar dan pameran UMKM sebagai bentuk keberpihakan terhadap penyandang difabel. Acara ini diselenggarakan selama dua hari yakni Sabtu tanggal 14 Desember 2024 hingga Minggu 15 Desember 2024, di sayap timur lapangan parkir Stadion Sultan Agung.
Ketua Dewan Pengurus Cabang Iwapi Bantul, Erwin Yuniati menuturkan, pihaknya memiliki program seribu srikandi bangkit dan berkarya. Mulanya yang dilatih oleh Iwapi Bantul adalah ibu-ibu rumah tangga untuk menjadi wanita wiraswasta mandiri. Namun pada 2024, Iwapi Bantul melakukan hal berbeda dengan melatih 1.000 perempuan difabel.
"Kami melatih 1.000 perempuan difabel. Alhamdulillah yang sudah bisa kami latih ada 400 difabel. Di akhir tahun ini, karya teman-teman difabel yang kami latih ditampilkan di acara ini,” ungkapnya.
Ia berharap dengan adanya kegiatan di SSA tersebut, produk hasil dari disabilitas yang ada di Bantul lebih dikenal masyarakat luas. “Di acara ini kami juga bagi voucher dua hari Rp10 juta ke peserta lomba dan tamu. Biar bisa memancing yang datang untuk belanja di stan yang ada,” jelas Erwin.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Fenty Yusdayati mewakili Bupati Bantul, dalam sambutannya berharap agar kegiatan ini dapat berkelanjutan. Pihaknya juga berkomitmen untuk terus mendampingi agar pelaku UKM disabilitas dapat terus berkarya. "Kami juga akan terus mendampingi sehingga tidak sia-sia. Harapannya jangan berhenti sampai hari ini, teman-teman bisa terus berkarya dan tentu ini menjadi kebanggaan Bantul," terang Fenty.
Sementara itu, Plh Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Wisnu Hermawan, mengatakan jika pameran yang digelar selama dua hari tersebut sengaja untuk memperkenalkan produk hasil dari teman-teman disabilitas.
“Kegiatan pameran selama dua hari ini kami harapkan bisa membantu pemasaran UMKM disabilitas. Selain itu, besok Minggu kan ada pacuan kuda dan ada kegiatan di sini, sehingga harapannya bisa mendapatkan omzet yang cukup tinggi,” bebernya.
Untuk peserta pameran, Wisnu menyebut ada 130 pelaku usaha, di mana sebagian besar adalah pelaku dari disabilitas. Harapannya, pada pameran tersebut, pelaku UMKM disabilitas memiliki peluang yang sama. Adapun jenis produk yang dipamerkan tidak hanya kuliner, tapi juga fashion dan jenis lainnya. (Fza)