Dalam rangka melakukan evaluasi atas kinerja di tahun 2024 dan menyusun rencana kerja tahun 2025, Palang Merah Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (PMI DIY) menggelar musyawarah kerja bertempat di Mandala Saba Madya, Gedung Induk Komplek Parasamya Kabupaten Bantul pada Sabtu (08/02/2025).
Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah memiliki 7 prinsip dasar, antara lain Kemanusiaan, Kesamaan, Kenetralan, Kemandirian, Kesukarelaan, Kesatuan dan Kesemestaan.
Ketua Bidang Organisasi PMI DIY Sigit Alifianto, SE, MM selaku ketua panitia menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Bantul dan PMI Kabupaten Bantul yang telah berkenan menjadi tuan rumah dalam kegiatan ini. Musyawarah kerja merupakan amanah dan kewajiban PMI untuk dilaksanakan agar PMI bisa terus berkembang dan inovatif.
"Musyawarah kerja PMI DIY dilaksanakan untuk mengevaluasi kinerja tahun sebelumnya dan menyusun rencana kerja tahun ini, dan guna membahas hal-hal lain yang dirasa perlu,"ungkap Sigit.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih yang turut hadir dalam musyawarah kerja PMI DIY kali ini menyampaikan bahwa PMI merupakan organisasi kemanusiaan yang memiliki peran strategis dalam memberikan bantuan kegawatdaruratan kepada masyarakat. PMI telah membuktikan dedikasinya melalui aksi nyata yang berdampak langsung kepada masyarakat.
"Kabupaten Bantul turut merasakan manfaat besar dari kehadiran PMI dalam berbagai momen seperti penanganan bencana alam, pelayanan kesehatan, donor darah dan aksi-aksi kemanusiaan yang lain," imbuh Halim.
Staf Ahli Gubernur DIY Bidang Sosial, Budaya dan Kemasyarakatan Dr. Didik Wardaya, SE, MPd yang menyampaikan sambutan tertulis Gubernur DIY mengungkapkan di era saat ini tantangan kemanusiaan semakin kompleks. Tantangan alam, perubahan iklim, krisis kesehatan hingga dinamika sosial lainnya menuntut PMI untuk terus beradaptasi dan berinovasi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. PMI bukan sekedar organisasi yang bergerak dalam donor darah, namun menjadi garda terdepan dalam merespon bencana, edukasi kesehatan serta peningkatan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi berbagai situasi darurat.
"Sawiji Greget Sengguh Ora Mingkuh, yang menekankan tekad bulat, semangat kuat dan percaya diri serta pantang menyerah. Konsep ini sejalan dengan semangat kemanusiaan yang diusung oleh PMI dalam memberikan pelayanan tanpa memandang suku, agama, ras atau golongan," terang Didik.
PMI hadir untuk semua, dengan semangat solidaritas dan keikhlasan. (BN)