Pasar Sore Ramadan Kalurahan Pleret, Bisa Bayar Pakai QRIS

Mulai tanggal 1 - 25 Maret 2025, Kalurahan Pleret menggelar Pasar Sore Ramadan di Lapangan Kanggotan. Bekerja sama dengan BPD DIY melalui program Desa Preneur, pengunjung dapat melakukan transaksi melalui QRIS sebagai bentuk dukungan digitalisasi ekonomi. Tidak hanya itu, pengunjung juga berkesempatan mendapatkan cashback lima puluh persen dengan maksimal pembelian Rp 10.000.

Taufiq Kamal selaku Lurah Pleret menyatakan bahwa ia tidak ingin Pasar Sore Ramadan ini hanya menjadi agenda tahunan biasa, tapi bisa menjadi agenda rutin yang membawa manfaat bagi masyarakat sekitar.

“Kami ingin Pasar Ramadan ini menjadi langkah strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, utamanya pelaku UMKM di Kalurahan Pleret,” ujar Taufiq Kamal saat peresmian Pasar Sore Ramadan Pleret, Selasa (4/3/2025).

Selain mengenalkan transaksi digital melalui QRIS, dalam peresmian Pasar Sore Ramadan ini juga diisi dengan literasi keuangan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dalam paparan yang disampaikan, OJK menekankan bagaimana masyarakat harus lebih bijak dan teliti dalam mengelola keuangan. Terlebih, di masa kini, banyak kasus masyarakat yang terjebak investasi bodong atau terlilit pinjol (pinjaman online).

Diakui Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, investasi bodong maupun pinjol ini cukup meresahkan. Kasus ini serupa lingkaran setan karena berdampak di segala sisi.

“Saya sering mendapat laporan tentang kasus pinjol atau investasi bodong. Meresahkan sekali. Jadi, saya imbau agar Bapak Ibu semua agar hati-hati mengelola keuangan. Harus gemi, setiti, ngati-ati. Jangan mudah tergiur diajak investasi bodong walau yang mengajak orang dekat,” ujar Bupati.

Investasi bodong maupun pinjol, sayangnya, menyasar seluruh lapisan masyarakat tanpa pandang bulu. Banyak iming-iming menggiurkan yang ditawarkan. Padahal, hal tersebut hanya trik untuk menjebak korban.

“Investasi bodong itu banyak yang menawarkan akan dapat keuntungan sekian hanya dalam waktu singkat. Atau pinjol, bisa pinjam dengan syarat mudah, padahal di belakangnya mencekik sekali,” imbuh Bupati.

Oleh sebab itu, literasi keuangan yang diberikan OJK sangat penting dan bermanfaat agar masyarakat semakin bijak mengelola keuangan dan tidak terjebak hal menyesatkan. (Els)

Berbagi:

Pos Terbaru :