Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Hanif Faisol Nurofiq, melakukan kunjungan kerja ke wilayah terdampak banjir di Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Minggu (20/04/2025) . Kunjungan ini dilakukan sebagai respons atas peristiwa banjir yang kembali melanda kawasan tersebut akibat curah hujan tinggi serta perubahan tata ruang wilayah.
Dalam dialog bersama pemerintah daerah dan pemangku kepentingan, Menteri LHK menyoroti pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap perubahan landscape dan tutupan vegetasi di wilayah hilir dan sekitarnya.
“Tutupan vegetasi di DIY sebelumnya mencapai 18.000 hektar, namun kini tinggal 9.000 hektar. Selain itu, aktivitas pertambangan dan pembangunan perumahan turut mempengaruhi kemampuan lingkungan dalam menyerap air, untuk itu kami akan menurunkan tim pengawasan lingkungan untuk mengevaluasi perubahan ini dan menyusun rumusan pengawasan lanjutan yang akan kami tindak lanjuti bersama pihak terkait,"jelasnya.
Selain isu banjir, penanganan sampah juga menjadi fokus utama. Menteri LHK menjelaskan bahwa pengelolaan sampah akan diarahkan untuk menjadi sumber energi, di mana sampah akan diolah menjadi energi listrik dan dibeli oleh PLN dengan harga yang layak.
“Bantul menjadi lokasi potensial karena saat ini menerima pasokan sampah dari berbagai daerah lain di DIY, dengan timbunan mencapai 1.000 ton per hari. Upaya ini akan dilakukan melalui kerja sama antarkabupaten dan didukung oleh pemangkasan regulasi. Namun untuk implementasinya masih menunggu keputusan Presiden,” ungkapnya.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, yang mendampingi kunjungan tersebut, menekankan bahwa peristiwa banjir harus dilihat dari banyak sisi. “Bantul adalah wilayah hilir dari seluruh perairan di DIY. Maka perlu perhatian serius terhadap alih fungsi lahan dan perubahan tutupan vegetasi di wilayah sekitar, agar banjir seperti kemarin dapat dihindari” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Kusno Wibowo, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY, menyebutkan bahwa DLHK DIY terus berupaya rehabilitasi lingkungan untuk menjaga daya serah lahan. “Saat ini, tanah dengan tutupan vegetasi di DIY tercatat mencapai 30 persen, yang sebetulnya proporsional.Tapi dengan meningkatnya pembangunan perumahan, kami tetap melakukan rehabilitasi lingkungan untuk menjaga daya serap lahan,” jelasnya. (Syf)