Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bantul menyelenggarakan Forum Perguruan Tinggi, pada Selasa (17/06/2025) bertempat di Ros In Hotel. Dengan tema Sinergi dan Peluang Kerja Sama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul dengan Perguruan Tinggi untuk Mendukung Program Unggulan Bupati Bantul. Selain sebagai media komunikasi antar stakeholder, forum ini juga bertujuan untuk memetakan sinergi proker perguruan tinggi ke dalam program unggulan Bupati dan sinergi perguruan tinggi dengan perangkat daerah di Bantul.
Kepala Bappeda Bantul, Ari Budi Nugroho, dalam laporannya mengatakan, pemerintahan semakin menyadari bahwa riset dan inovasi dibutuhkan untuk pengambilan keputusan yang semakin terukur dan berdampak.
"Oleh karena itu, diharapkan perguruan tinggi dan pemerintah daerah dapat terus bersinergi dalam implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi," ucapnya.
Hingga saat ini Kabupaten Bantul telah melaksanakan kerja sama dengan 79 perguruan tinggi yang diwujudkan dalam penyusunan MoU dan PKS. Kerja sama ini terimplementasi dalam lima bentuk, yakni kuliah kerja nyata, pelaksanaan magang di perangkat daerah, kerja sama penelitian, pendampingan dan pengabdian dosen, serta pendampingan inovasi. Melalui momen ini, Pemerintah Kabupaten Bantul berupaya mendorong kolaborasi yang lebih kuat dan terintegrasi dengan 20 program unggulan Bupati.
Dua puluh program unggulan ini diuraikan sendiri oleh Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, dalam sambutannya. Ia menyatakan apresiasi terhadap kontribusi yang telah diberikan civitas perguruan tinggi terhadap Bantul. Kedepan, Halim berharap 20 program unggulan ini bisa menjadi acuan dan pertimbangan. “Karena kami meyakini 20 program unggulan ini akan secara signifikan dapat mengantarkan Bantul pada kemajuan dan kesejahteraan warga ini,” tutur Bupati.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V, Prof. Setyabudi Indartono, M. M., Ph. D., menyambut baik ajakan kolaborasi dari Pemkab Bantul. Ia berharap perguruan tinggi di Yogyakarta dapat mencari ruang berkontribusi sesuai dengan spesifikasi SDM masing-masing. Menurutnya, masih banyak kesempatan dan ruang bagi perguruan tinggi untuk berkontribusi baik di tingkat pusat maupun daerah. Dalam wacana hilirisasi misalnya, ia menyatakan perguruan tinggi dapat berkontribusi melalui kebaruan riset proses dan produk yang meningkatkan added value, sehingga dampaknya dapat signifikan dirasakan oleh masyarakat industri maupun masyarakat luas. (Jhn)