Respon Dinamika Ekonomi Politik Global, Bantul Gelar Kegiatan Sinergitas Penciptaan Wirausaha Baru

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih membuka kegiatan Sinergitas Ketenagakerjaan yang mengusung tema "Penciptaan Wirausaha Baru sebagai Strategi Menghadapi Perkembangan Ekonomi Global" pada Rabu (16/7/2025). Acara ini diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bantul di Ros In Hotel, Kecamatan Sewon, dan diikuti oleh 120 peserta dari berbagai kalangan.

Dalam laporannya, Kepala Disnakertrans Bantul, Istirul Widilastuti, menyampaikan bahwa kegiatan ini memiliki dua tujuan utama. Pertama, memberikan wawasan dan informasi kepada seluruh komponen pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam rangka mendukung misi penciptaan 500 wirausahawan muda dan santri. Kedua, memberikan informasi yang akurat dan komprehensif mengenai dinamika ekonomi politik global yang berdampak terhadap pengembangan wirausaha baru.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, dalam sambutannya menjelaskan bahwa keterbukaan dan konektivitas global menjadikan Bantul rentan terhadap dampak kebijakan ekonomi politik internasional. Ia mencontohkan kebijakan tarif dari Presiden Trump maupun potensi penutupan Selat Hormuz yang dapat memicu krisis energi dunia. Menurutnya, dinamika global seperti ini berdampak langsung pada perekonomian lokal.

“Maka daya saing produk Indonesia menjadi rendah bukan karena kita tidak efisien, tetapi karena adanya kebijakan politik ekonomi dan kondisi geopolitik internasional yang tidak menentu. Akibatnya, harga barang dari Indonesia menjadi mahal, order menurun, produksi menurun, dan berujung pada pemutusan hubungan kerja (PHK). PHK ini pada akhirnya akan meningkatkan angka pengangguran dan potensi kriminalitas,” ungkap Halim.

Senada dengan pernyataan Bupati, Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Bappeda Bantul, Sri Hadiyah Widiyarti, mengungkapkan bahwa komposisi penduduk Bantul didominasi oleh usia produktif (15–64 tahun). Menurutnya, jumlah penduduk usia produktif yang besar ini harus dikelola dengan baik agar tidak menjadi beban sosial. “Jika tidak tersalurkan dengan baik, energi mereka justru berpotensi menambah pengangguran yang pada akhirnya meningkatkan kemiskinan dan kriminalitas,” ujarnya.

Menanggapi dinamika tersebut, Pemerintah Kabupaten Bantul berupaya memaksimalkan potensi lokal melalui penciptaan wirausaha baru. Program unggulan untuk mencetak 500 wirausahawan muda dan santri diharapkan mampu menggerakkan ekonomi lokal serta menciptakan lapangan kerja baru, meskipun tidak secara khusus ditujukan untuk ekspor. (Jhn)

Berbagi:

Pos Terbaru :