Gerakan Tutup Mulut (GTM) merupakan kondisi di mana anak menolak untuk makan. Fenomena ini cukup membuat para ibu gelisah. Hal ini mendasari terselenggaranya Gebyar Posyandu dengan tajuk Gerakan Lahap Makan pada Rabu (23/7/2025) di Lapangan Trirenggo. Kegiatan yang diinisiasi oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur ini menggandeng dokter spesialis anak, dr. Aninditya Dwi Messaurina, MMR., Sp.A.
Dalam paparan yang diberikan, dr. Aninditya Dwi Messaurina menyampaikan, fenomena FTM umumnya dipicu oleh tiga faktor utama yang saling berkaitan. Tiga faktor utama yang dimaksud adalah waktu pemberian makan, variasi dan tekstur sesuai usia, serta cara pemberian makan.
“Untuk mengatasi GTM, orang tua perlu menguasai tiga metode penting agar anak lahap makan. Pertama, pastikan anak sudah lapar dengan memberi jeda 2 -3 jam sebelum makan dan dalam kondisi tidak mengantuk. Kedua, variasikan rasa dan jenis makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi anak, serta pastikan tekstur makanan sesuai tahapan usianya,” ujarnya.
Selain itu, orang tua perlu memperhatikan cara pemberian makan yang tepat, seperti memastikan posisi duduk yang benar saat makan. Kebiasaan memberi makan sambil menggendong anak sebaiknya dihindari karena posisi punggung dan leher anak tidak tegak. Tak hanya itu, anak juga harus terhindar dari banyak distraksi agar anak dapat mengenali makanannya serta belajar mengunyah dan menelan dengan baik.
Dalam kegiatan ini, hadir pula keluarga publik figur Alyssa Soebandono dan Dude Harlino, yang berbagai pengalaman terkait GTM. “Kami ingin menjadi teman bagi para ibu yang ingin membuat anaknya makan dengan lahap melalui tiga metode lahap makan. Kami telah menerapkannya ketika Aulia sedang GTM dan merasakan manfaatnya,” ujar Alyssa.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Bantul, Emi Masruroh Halim, mengungkapkan kegiatan ini banyak memberi manfaat positif, terutama bagi para Ibu di Bantul.
“Ini bermanfaat sekali karena penuh dengan edukasi yang bagus. Antusias warga juga besar. Harapannya, ilmu yang didapatkan hari ini bisa diterapkan dan ditindaklanjuti oleh seluruh orang tua yang hadir,” ungkap Emi.
Emi juga mengatakan, masyarakat Bantul patut bangga dan bersyukur karena tidak semua daerah memiliki kesempatan untuk mendapat kegiatan serupa. (Els)