Bantul Mantap Menuju Swasti Saba Kategori Wistara

Verifikasi Lanjutan Penghargaan Swasti Saba, Kabupaten Kota Sehat dari Pemerintah Pusat dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting. Pemerintah Kabupaten Bantul mengikuti verifikasi di Ruang Command Center Dinas Kominfo Kabupaten Bantul pada Rabu (6/8/2025). 

Plt. Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Murti Utami memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada para peserta yang telah bekerja keras dalam upaya memenuhi persyaratan penghargaan Swasti Saba Tahun 2025 yang cukup berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya, karena dilakukan penyesuaian terhadap dinamika situasi global, kebijakan pembangunan nasional, serta semangat transformasi kesehatan. 

Sementara itu, perwakilan tim pembina Kabupaten Kota Sehat Provinsi DIY mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan verifikasi dan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bantul, dan berkesimpulan bahwa Kabupaten Bantul memang layak dan pantas mendapatkan Penghargaan Swasti Saba Kategori Wistara. 

“Terima kasih kepada Bupati Bantul beserta jajaran yang telah mengupayakan bahwa Bantul memang ingin mewujudkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat Kabupaten Bantul dan mendukung masyarakat sehat Daerah Istimewa Yogyakarta. Terima kasih atas upaya yang telah dilakukan, semoga Kabupaten Bantul sukses dan dapat meraih Penghargaan Swasti Saba Kategori Wistara,” pungkasnya. 

Selanjutnya Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih dalam paparannya mengungkapkan bahwa dalam implementasi Kabupaten/Kota Sehat, Pemerintah Kabupaten Bantul telah menetapkan beberapa program yang didasari oleh visi misi. Pembangunan kesehatan menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Bantul yang didasari pada visi “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bantul yang Harmonis, Sejahtera dan Berkeadilan Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam Bingkai NKRI yang Ber-Bhinneka Tungal Ika.” 

“Dalam rangka mewujudkan Kabupaten Bantul menuju Kabupaten Sehat, Kabupaten Bantul juga berkomitmen untuk melaksanakan berbagai program antara lain Program Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Padukuhan (P2BMP), dimana kami mengalokasikan setiap tahunnya 50 juta untuk setiap padukuhan, yaitu untuk bidang Pendidikan untuk pendidikan anak usia dini dan TK, bidang kesehatan digunakan untuk mendukung kegiatan posyandu, posdaya, posbindu, agar penanganan kesehatan mulai balita hingga lansia bisa ditangani di setiap padukuhan, serta Bidang lingkungan hidup untuk membangun lingkungan yang bersih dan sehat,” ungkap Halim. (Pg)

Berbagi:

Pos Terbaru :