Muntuk Jaga Tradisi, Meneguhkan Jati Diri Satriya

Padukuhan Muntuk, Kapanewon Dlingo menggelar Kenduri Akbar dalam rangka Merti Dusun, Rabu (06/08/2025) di Kompleks Sanggar Budaya Padukuhan Muntum. Tradisi tahunan ini tidak hanya menjadi wujud syukur atas limpahan rezeki dan keselamatan, tetapi juga menjadi ruang pelestarian nilai-nilai luhur masyarakat Jawa, khususnya semangat gotong royong dan tolong-menolong yang telah diwariskan turun-temurun.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih hadir langsung dalam acara tersebut dan menyampaikan rasa bahagianya bisa berada di tengah masyarakat Padukuhan Muntuk. Ia mengapresiasi semangat kolektif warga dalam menjaga keharmonisan dan kemajuan dusun. Menurutnya, Muntuk merupakan salah satu padukuhan dengan pembangunan yang baik, karena warganya menjunjung tinggi budaya gotong royong dan saling bantu dalam kehidupan sehari-hari.

“Budaya gotong royong yang kuat seperti ini menjadi kunci pembangunan yang berkelanjutan. Tidak hanya membangun fisik, tapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan kepedulian sosial,” tutur Halim.

Dalam momen yang sama, Halim juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Bantul secara resmi mengumumkan sebutan baru bagi daerah ini, yakni Bantul Bumi Satriya, bertepatan dengan peringatan Hari Jadi ke-194 Kabupaten Bantul. Sebutan tersebut merupakan penggambaran karakter masyarakat Bantul yang setia, berani, tertib, rukun, iman, dan amanah, nilai-nilai yang juga tercermin nyata dalam budaya gotong royong dan tolong-menolong yang hidup di Padukuhan Muntuk.

Ia menambahkan bahwa Bantul Bumi Satriya bukan hanya slogan, melainkan arah gerak dan identitas baru yang menyatukan seluruh elemen masyarakat Bantul untuk terus menjaga kearifan lokal dan membangun daerah secara bersama-sama.

Acara kenduri ditutup dengan doa bersama dan jamuan makan tradisional yang diikuti seluruh warga, tokoh masyarakat, dan tamu undangan, menandai berakhirnya rangkaian merti dusun yang penuh makna. (Ans) 

 

 

Berbagi:

Pos Terbaru :