Puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-57 MAN 2 Bantul digelar dengan semarak dan sarat makna. Acara ini dirangkai dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, launching Sekolah Adiwiyata, serta karnaval budaya yang melibatkan seluruh siswa dengan berbagai kreativitas mereka.
Puncak perayaan yang berlangsung pada Selasa, (10/9/2025) ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Bupati Bantul, Kepala Kemenag Kanwil DIY, Kepala Kemenag Kabupaten Bantul dan tokoh lainnya.
Kepala MAN 2 Bantul, Nur Hasanah Rahmawati, dalam sambutannya menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan HUT ke-57 telah dimulai sejak 8 September 2025. Salah satunya adalah Edufair yang menghadirkan 14 perguruan tinggi dan diikuti oleh siswa dari berbagai Madrasah Aliyah se-Kabupaten Bantul.
“Pada tanggal 9 September 2025 kemarin, ada beberapa agenda yaitu selawat nabi bersamaan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW, kemudian ada launching sekolah adiwiyata oleh Kepala Kemenag Bantul dan Ibu Lurah Sabdodadi yang beliau juga berkesempatan menabur benih lele di kolam madrasah,” ujar Nur Hasanah.
Launching Sekolah Adiwiyata ditandai dengan aksi simbolis berupa penaburan benih lele di kolam belakang madrasah serta pelepasan unggas seperti bebek, ayam, dan entog.
“Ini kita siapkan karena mulai 16 September nanti MAN 2 Bantul akan mulai menerima program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Sisa makanan ini tidak akan terbuang, kita manfaatkan untuk pakan ikan dan unggas. Ini juga menjadi bagian dari praktik siswa untuk mengoptimalkan program Adiwiyata,” tambahnya.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, dalam sambutannya mengapresiasi prestasi dan inisiatif MAN 2 Bantul dalam menjalin kolaborasi, termasuk dengan ITS Surabaya.
“Prestasi MAN 2 Bantul harus terus ditingkatkan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak. Saya menyambut baik inisiatif untuk berkolaborasi ini, karena hari ini siapapun tidak mungkin dapat meraih kesuksesan tanpa kolaborasi,” ujar Bupati.
Beliau juga menekankan pentingnya madrasah sebagai institusi pendidikan yang lengkap dan semakin dipercaya masyarakat.
“Sehingga madrasah ini institusi pendidikan yang relatif lengkap. Ya intelektualitasnya, ya emosionalnya, juga spiritualitasnya sehingga wajar hari ini mulai Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah 'Aliyah itu mendapatkan animo masyarakat yang semakin meningkat. Nah, kepercayaan yang semakin baik dari masyarakat ini janganlah kita sia-siakan Ini diperlukan satu transformasi baik internal maupun eksternal, ” tegasnya.
Sebagai rangkaian puncak kegiatan, para siswa menampilkan kirab dan karnaval budaya. Masing-masing kelas berkreasi dengan kostum unik, atribut budaya, hingga maskot yang ditampilkan dalam wujud orang maupun replika gunungan dan benda yang diarak keliling sekitar sekolah. Tak hanya itu, busana yang dikenakan para siswa dalam kirab juga beragam, mulai dari pakaian adat hingga kostum hasil daur ulang dari barang bekas. (Fza)