Program BATIK 2025: Dorong ASN Melek Investasi dan Pasar Modal

Saat ini masih banyak ASN yang lebih mengenal produk pinjaman dibandingkan instrumen investasi. Padahal, pasar modal memiliki manfaat besar, tidak hanya sebagai sarana menabung jangka panjang, tetapi juga sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan finansial pribadi. Dengan demikian, ASN dapat lebih mandiri secara ekonomi, sekaligus menjadi teladan dalam pengelolaan keuangan yang cerdas.

Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) meluncurkan program kerja tahun 2025 bertajuk Bantul Cerdas Investasi dan Keuangan (BATIK) pada Rabu, (17/09/2025) di Ruang Mandala Saba Madya. Program ini dikhususkan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Bantul, dengan fokus pada literasi keuangan dan investasi melalui Sekolah Pasar Modal (SPM).

Dalam sambutannya, Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Sri Nuryanti, menyampaikan bahwa SPM menjadi langkah strategis untuk mengubah paradigma ASN yang sebelumnya lebih banyak berada pada posisi sebagai debitur, kini diarahkan menjadi investor. 

“Melalui sekolah pasar modal, ASN di Bantul akan mendapatkan pemahaman tentang perencanaan keuangan yang lebih sehat, serta berbagai pilihan investasi yang aman dan produktif,” ujarnya.

Program BATIK ini juga sejalan dengan target peningkatan literasi keuangan nasional. TPAKD Bantul menargetkan literasi keuangan masyarakat, khususnya ASN, dapat mencapai 69,35% pada tahun 2029, dengan target inklusi keuangan sebesar 93%. Menurut Sri Nuryanti, setiap kenaikan 1% inklusi keuangan berkontribusi pada peningkatan 0,16% Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Hal ini memperlihatkan eratnya hubungan antara inklusi keuangan dengan percepatan kesejahteraan masyarakat.

Upaya ini sejalan dengan capaian pembangunan di Bantul, di mana IPM tahun 2023 tercatat sebesar 81,74% dan meningkat menjadi 82,05% pada tahun berikutnya. Pemerintah Kabupaten Bantul terus berkomitmen mendorong peningkatan IPM melalui berbagai program, salah satunya lewat penguatan akses dan literasi keuangan seperti BATIK.

Sri Nuryanti berharap melalui penyelenggaraan SPM untuk ASN ini, para aparatur dapat lebih siap menghadapi tantangan keuangan masa depan. 

“Harapan kami, ASN di Bantul tidak hanya cerdas dalam melayani masyarakat, tetapi juga cerdas dalam mengelola keuangan dan berinvestasi, sehingga mampu mendukung pembangunan daerah secara berkelanjutan,” pungkasnya. (Ans)

 

Berbagi:

Pos Terbaru :