Festival Kethoprak Kabupaten Bantul Resmi Ditutup, Bambanglipuro Raih Juara Pertama

Festival Kethoprak tingkat Kabupaten Bantul yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan sejak 23 September 2025 resmi ditutup pada Sabtu malam (27/9/2025). Acara penutupan dilangsungkan di Kalurahan Wijirejo, Kapanewon Pandak. Keluarga S. H. Mintardja, penulis cerita silat yang karya-karyanya diangkat dalam festival ini, turut hadir dalam acara. 

Dalam sambutannya, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menyampaikan bahwa Kabupaten Bantul telah dinyatakan sebagai Pintu Gerbang Kebudayaan Istimewa oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X. Penyebutan ini merujuk pada peran penting Bantul dalam sejarah Kerajaan Mataram, baik sebagai cikal bakal maupun tempat kejadian berbagai peristiwa perjuangan di masa lalu. 

Sebagai Pintu Gerbang Kebudayaan Istimewa, Bantul kaya akan warisan budaya, termasuk seni kethoprak. Festival Kethoprak yang baru saja diselenggarakan merupakan salah satu upaya pelestarian kebudayaan. 

“Saya sampaikan apresiasi kepada para seniman kethoprak, panitia, yang malam ini dapat melanjutkan nguri-uri kebudayaan seni tradisi kethoprak. Mari kita kembangkan bersama,” ucap Halim. 

Lebih lanjut, Halim berharap kethoprak dapat menjadi sarana penyebaran nilai-nilai positif di tengah masyarakat. 

“Semoga dengan media kethoprak dapat disebarkan ajaran-ajaran yang baik untuk pendidikan semua warga, sehingga menjadi warga Bantul yang cerdas, guyub rukun, dan produktif,” pungkas Halim. 

Sebagai penutup rangkaian festival, diumumkan pula para pemenang. Kapanewon Bambanglipuro berhasil meraih juara pertama, disusul Kapanewon Dlingo sebagai juara kedua, dan Kapanewon Bantul sebagai juara ketiga. Selain ketiga juara umum tersebut, masih ada pemenang dari beberapa nominasi berbeda. (Jhn)

Berbagi:

Pos Terbaru :